Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa:Omicron Akan Mendominasi Kasus Covid-19 di Eropa Pertengahan Januari

Kompas.com - 26/12/2021, 22:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

STRASBOURG, KOMPAS.com - Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (15/12/2021) memperingatkan, Covid-19 varian Omicron dapat menjadi dominan di Eropa bulan depan.

Meski begitu, Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara merasa memiliki cukup vaksin untuk memerangi pandemi.

"Jika Anda melihat waktu yang dibutuhkan untuk peningkatan berlipat ganda kasus-kasus baru, tampaknya menjadi dua kali lipat setiap dua atau tiga hari. Dan itu sangat besar."

Baca juga: Omicron Mengganas, Muncul Klaster Covid-19 di Bar Singapura

"Kami diberitahu bahwa pada pertengahan Januari, kami memperkirakan Omicron menjadi varian dominan yang baru di Eropa," ujar von der Leyen kepada Parlemen Eropa, menunjuk pada data ilmiah.

"Tetapi selama setahun terakhir, kami telah bekerja keras dan kami sudah mencapai banyak hal dan itulah mengapa Eropa sekarang berada dalam posisi yang lebih baik untuk memerangi virus," katanya lebih lanjut, dikutip dari AFP.

Von der Leyen bersikeras ada dosis vaksin yang cukup untuk setiap orang Eropa sekarang, ketika negara-negara UE mendorong untuk memberikan dosis booster guna memerangi varian Omicron yang menyebar cepat.

"Kami sekarang dalam posisi memproduksi 300 juta dosis vaksin per bulan di sini di Eropa," ungkapnya.

"Kami memiliki kontrak yang memastikan kami akan menerima vaksin setelah beradaptasi dengan varian baru sesegera mungkin. Dan kami diberitahu bahwa itu akan memakan waktu sekitar 100 hari untuk mengadaptasi vaksin yang kami miliki."

Sejauh ini, 66,6 persen populasi Uni Eropa telah mendapatkan dua dosis vaksin Covid-19 dan 62 juta sudah disuntik dosis ketiga atau booster, katanya.

Dia mengatakan, hal terpenting sekarang adalah meningkatkan tingkat vaksinasi secara keseluruhan, termasuk di kalanga anak-anak, dan Uni Eropa perlu meningkatkan pertempuran untuk mengatasi keraguan pada vaksin.

Baca juga: Karena Omicron, 4.000 Penerbangan di Seluruh Dunia Dibatalkan saat Natal

Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (14/12/2021) mengatakan, Omicron menyebar pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mungkin ada di sebagian besar negara.

Sejak varian Omicron kali pertama terdeteksi di Afrika selatan bulan lalu, kini telah dilaporkan di 77 negara, kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa dalam laporan terbarunya pada 14 Desember 2021 menghitung total 2.127 kasus Omicron yang dikonfirmasi di Uni Eropa dan beberapa negara mitra. Kasus terbanyak ada di Denmark, Norwegia, Perancis, Jerman, dan Belgia.

Baca juga: AstraZeneca Klaim Vaksin Booster-nya Ampuh Lawan Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com