Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Omicron, 4.000 Penerbangan di Seluruh Dunia Dibatalkan saat Natal

Kompas.com - 25/12/2021, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Lebih dari 4.000 penerbangan di seluruh dunia dibatalkan selama akhir pekan Natal karena melonjaknya kasus Covid-19 akibat Omicron.

Pada Jumat (24/12/2021) saja, atau Malam Natal, maskapai penerbangan komersial di seluruh dunia membatalkan setidaknya 2.314 penerbangan.

Menurut FlightAware.com, pada Sabtu (25/12/2021) atau Hari Natal, 1.404 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia. 340 penerbangan juga dibatalkan untuk Minggu (26/12/2021).

Baca juga: AstraZeneca Klaim Vaksin Booster-nya Ampuh Lawan Omicron

Lalu lintas udara komersial di AS dan dalam atau ke luar berkontribusi sekitar seperempat dari semua penerbangan yang dibatalkan selama akhir pekan Natal sebagaimana dilansir Reuters.

Salah satu maskapai penerbangan AS pertama yang melaporkan gelombang pembatalan liburan Natal adalah United Airlines dan Delta Air Lines.

Kedua maskapai ini menghapus hampir 280 penerbangan pada Jumat saja, dengan alasan kekurangan personel di tengah lonjakan infeksi Covid-19.

Kasus Covid -19 telah melonjak di AS dalam beberapa hari terakhir karena varian Omicron yang sangat menular.

Baca juga: Thailand Laporkan Klaster Varian Omicron Pertama, 21 Orang Terinfeksi

Kini, varian Omicron menyumbang hampir tiga perempat kasus AS sejak pertama kali terdeteksi di sana pada November.

Rata-rata harian kasus Covid-19 juga meningkat 45 menjadi 179.000 kasus per hari selama sepekan terakhir menurut penghitungan Reuters.

Negara Bagian New York melaporkan lebih dari 44.000 kasus Covid-19 yang baru dikonfirmasi pada Jumat saja, memecahkan rekor harian negara bagian itu.

Pemerintah Negara Bagian New York juga berencana membatasi jumlah orang yang diizinkan di Times Square dalam perayaan Malam Tahun Baru 2022.

Baca juga: Jerman Laporkan Kematian Pertama akibat Omicron

Pekan depan, Pemerintah AS bakal mencabut pembatasan perjalanan untuk delapan negara Afrika selatan yang telah diberlakukan sejak bulan lalu karena kekhawatiran varian Omicron.

Di Inggris, kasus Covid-19 melonjak drastis sehingga bila diperbandingkan, satu dari 20 warga London terinfeksi virus corona.

Pada Jumat, Inggris melaporkan rekor 122.186 kasus baru sekaligus menandai hari ketiga di mana jumlah kasus yang diketahui telah melampaui 100.000.

Sementara, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Omicron menimbulkan gejala yang lebih ringan dan tingkat rawat inap yang lebih rendah daripada varian sebelumnya.

Baca juga: Bahaya Omicron buat Para Ahli Kembali Peringatkan soal Masker Kain

Kendati demikian, sejumlah pejabat kesehatan telah terus menekankan kehati-hatian tentang penelitian tersebut.

"Ada secercah harapan Natal. Tapi itu jelas belum pada titik di mana kita bisa menurunkan ancaman serius itu," kata Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries kepada BBC.

Perancis juga melaporkan rekor kasus Covid-19 setelah adanya lebih dari 94.000 kasus virus corona pada Jumat.

Kasus rawat inap akibat Covid-19 juga mencapai level tertingginya dalam tujuh bulan terakhir.

Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mengadakan pertemuan khusus yang dapat memicu tindakan pembatasan yang lebih ketat.

Baca juga: Omicron Melonjak, Singapura Hentikan Sementara Penerbangan Tanpa Karantina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Jaksa Agung Peru Tuduh Presiden Terima Suap Berupa Jam Tangan

Global
Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Rangkuman Hari Ke-824 Serangan Rusia ke Ukraina: Terkait Pembicaraan Damai | Serangan Rusia, 3 Tewas

Global
Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Korsel Rilis Video Peluncuran Satelit Korut yang Gagal karena Meledak

Global
PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

PBB: Kecil Kemungkinan Korban Longsor Papua Nugini Selamat

Global
Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Peringatan Besar Hezbollah untuk Israel: Tunggu Kejutan dari Kami

Global
Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi Rafah, Saksi Mata Gambarkan Kengerian

Global
Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Presiden Ukraina Desak Sekutu agar Rusia Lakukan Perundingan Damai

Global
Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Khawatir Terjadi Longsor Susulan di Papua Nugini, 7.900 Orang Dievakuasi

Global
Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Para Pembelot Korea Utara Sulit Cari Pekerjaan dan Terancam Dipulangkan

Internasional
Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Ini Kritik Keras dari Berbagai Negara Imbas Serangan Israel ke Rafah

Global
4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

4 Fakta Seputar Bencana Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

PM Israel: Serangan di Kamp Rafah Tak Dimaksud Timbulkan Korban Sipil

Global
[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

[POPULER GLOBAL] Eropa Kecam Serangan Israel | Desa di Ukraina Direbut Rusia

Global
Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Rusia Akan Hapus Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Global
Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Negara-negara Eropa Kecam Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com