PHOENIX, KOMPAS.com - Seorang perawat yang memperkosa dan menghamili perempuan disabilitas dalam perawatannya, dipenjara selama 10 tahun di negara bagian Arizona, Amerika Serikat, menurut laporan media lokal pada Jumat (3/12/2021).
Perawat bernama Nathan Sutherland tersebut mengaku melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya yang saat itu berusia 29 tahun di fasilitas di Phoenix, tempat korban dirawat sejak dia berusia tiga tahun.
Korban, yang tidak disebutkan namanya, menderita cacat mental yang signifikan karena kejang-kejang di masa kecilnya, kata keluarganya.
Baca juga: Wanita Ini Mengaku Diperkosa Diego Maradona Saat Berusia 16 Tahun
"Dia tidak berbicara tetapi memiliki beberapa kemampuan untuk menggerakkan anggota badan, kepala, dan lehernya," kata pernyataan yang dikeluarkan pengacara mereka, dikutip dari AFP.
"Putri mereka merespons suara dan mampu membuat gerakan wajah. Yang penting adalah dia adalah putri tercinta, meskipun dengan cacat intelektual yang signifikan."
Seorang bayi yang sehat lahir sebagai akibat dari pemerkosaan tersebut pada Desember 2019.
Staf di pusat perawatan kesehatan mengatakan, mereka tidak mengetahui bahwa perempuan muda itu hamil sampai saat dia melahirkan.
Sampel DNA karyawan pria di fasilitas perawatan mengungkapkan Sutherland adalah ayahnya.
Dia awalnya menyangkal bertanggung jawab, tetapi kemudian mengaku.
Sutherland, yang bekerja di fasilitas itu sejak 2012, kemudian dipenjara selama 10 tahun pada 2 Desember 2021 oleh pengadilan Phoenix.
Dia juga akan dikenakan pengawasan seumur hidup dan akan didaftarkan sebagai pelanggar seks.
Baca juga: Remaja Ini Diperkosa oleh Orang yang Baru Dikenalnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.