Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sebut Demokrasi AS sebagai Senjata Pemusnah Massal

Kompas.com - 16/12/2021, 20:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China pada Sabtu (11/12/2021) mencap demokrasi Amerika Serikat (AS) sebagai senjata pemusnah massal.

Cap tersebut dilontarkan setelah KTT Demokrasi yang diselenggarakan AS diadakan untuk menopang para sekutu yang berpikiran sama dalam menghadapi rezim otokratis.

China dikeluarkan dari KTT virtual dua hari itu -- bersama dengan negara-negara lain termasuk Rusia dan Hongaria -- dan menanggapinya dengan marah, menuduh Presiden Joe Biden memicu perpecahan ideologis era Perang Dingin.

Baca juga: Sejarah Perang Dingin: Latar Belakang dan Persaingannya

"Demokrasi sejak lama menjadi 'senjata pemusnah massal' yang digunakan oleh AS untuk mencampuri negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan online dikutip dari AFP, yang juga menuduh AS menghasut 'revolusi warna' di luar negeri.

Kemlu China juga mengeklaim KTT itu diselenggarakan oleh AS untuk menarik garis prasangka ideologis, memperalat dan mempersenjatai demokrasi ... (serta) menghasut perpecahan dan konfrontasi."

Sebaliknya, Beijing bersumpah dengan tegas menolak dan menentang semua jenis demokrasi semu.

Menjelang KTT, China meningkatkan serangan propaganda yang mengkritik demokrasi AS sebagai korup dan gagal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com