Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

John Lennon dan Yoko Ono, Pasangan Romansa Ikonik nan Kontroversial

Kompas.com - 08/12/2021, 14:52 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Orang membayangkan John Lennon dan Yoko Ono sebagai pasangan yang serasi.

Foto pernikahan ikonik pasangan itu, di mana mereka berdiri bersama dalam pakaian putih, tampak intens dan epik.

Namun, dilansir Cheat Sheet, pasangan ini tak lekang dari kontroversi. Romansa keduanya tak jarang mendapat kesan buruk dari banyak pihak.

Baca juga: Kontroversi The Catcher in the Rye, Novel yang Dibaca Pembunuh John Lennon

Hubungan John-Yoko dimulai sebagai perselingkuhan. Keduanya sudah menikah ketika mereka bertemu pada malam yang menentukan itu.

“Saya sangat tertarik padanya. Itu adalah situasi yang sangat aneh,” ujar Yoko Ono menjelaskan dalam sebuah wawancara tahun 2002.

Lennon mensponsori salah satu pertunjukan seninya dan mulai memasukkan referensi kode referensi seksual tentang Yoko Ono ke dalam musiknya.

Akhirnya istri Lennon, Cynthia, menangkap mereka berdua di tempat tidur bersama.

Pasangan itu bercerai dan Yoko hamil tak lama setelah itu, tetapi kehilangan putra pertama mereka karena keguguran.

Baca juga: Mengapa Mark David Chapman Membunuh John Lennon?

Yoko juga sering disebut sebagai sosok yang merusak The Beatles, meski pendapat ini masih diperdebatkan.

Tidak ada yang bisa menyangkal pengaruh dramatis Yoko atas seluruh hidup John Lennon.

Pasangan ini menikah pada 20 Maret 1969 dan kurang dari setahun kemudian, The Beatles bubar.

“Di satu sisi, John dan saya menghancurkan karier kami dengan berkumpul bersama,” ujar Yoko Ono menjelaskan.

“Meskipun kami tidak menyadarinya pada saat itu.”

Yoko, yang merupakan seorang seniman avant-garde, bertanggung jawab mendorong Lennon mencoba musik yang lebih eksperimental daripada bertahan dengan hits mainstream.

Tidak mengherankan, kalau sikap ini tidak sesuai dengan harapan para penggemar.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan John Lennon pada 8 Desember 1980

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com