Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambang Invasi Rusia ke Ukraina, Begini Situasi Terbaru di Medan Konflik

Kompas.com - 06/12/2021, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KIEV, KOMPAS.com - Negara-negara Barat semakin khawatir Rusia sedang merencanakan invasi musim dingin ke Ukraina.

Lalu, apa yang memicu kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina, dan apa yang diincar Moskwa ini medan konflik ini?

Berikut rangkumannya dari AFP, Kamis (2/12/2021).

Baca juga: Ukraina Sebut Rusia Akan Menyerang Besar-besaran Januari 2022

1. Apa yang memicu kekhawatiran?

Seorang tentara Ukraina sedang bertugas jaga pos di garis depan perbatasan dengan separatis dukungan Rusia, tak jauh dari Gorlivka, region Donetsk, 27 April 2021.AFP PHOTO/ANATOLII STEPANOV Seorang tentara Ukraina sedang bertugas jaga pos di garis depan perbatasan dengan separatis dukungan Rusia, tak jauh dari Gorlivka, region Donetsk, 27 April 2021.
Pada akhir Oktober, video-video mulai beredar di media sosial yang menunjukkan Rusia mengerahkan tentara, tank, dan rudal ke perbatasan Ukraina.

Para pejabat Ukraina pada saat itu mengatakan, Rusia mengutus sekitar 115.000 tentara ke daerah tersebut.

Kiev dan para sekutu Baratnya sejak lama menuduh Moskwa mengirim pasukan dan senjata melintasi perbatasan, untuk mendukung separatis pro-Rusia yang merebut dua wilayah timur pada 2014 tak lama setelah Rusia mencaplok Crimea.

Akan tetapi, Kremlin membantah klaim tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bulan lalu berujar, Washington khawatir dengan aktivitas Rusia yang tidak biasa ini, dan memperingatkan Moskwa agar tidak membuat kesalahan serius lain seperti tahun 2014.

2. Mengapa Rusia bertindak sekarang?

Rusia sebelumnya membangun pasukan di perbatasan Ukraina musim semi ini. Beberapa analis berspekulasi idenya adalah untuk mengekstrak keuntungan diplomatik.

Pasukan Rusia mundur tak lama setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan KTT.

Beberapa ahli mengatakan, Putin bisa mencoba trik yang sama lagi karena pembicaraan tentang KTT lain terus berlanjut.

Pakar-pakar lainnya merasa Ukraina membuat marah Rusia dengan menggunakan drone yang dibuat oleh anggota NATO, Turki.

Peningkatan pasukan Rusia terjadi tepat ketika tentara Ukraina merilis rekaman dari apa yang dikatakannya sebagai penggunaan pertama drone Turki melawan separatis.

Baca juga: Rusia Disebut Siapkan 175.000 Tentara untuk Serang Ukraina

Citra satelit yang diambil pada 1 November 2021 menunjukkan pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast. Negara barat seperti AS dan NATO mengaku khawatir dengan aktivitas Rusia yang menempatkan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina.Satellite image ©2021 Maxar Tech via Daily Mirror Citra satelit yang diambil pada 1 November 2021 menunjukkan pasukan darat Rusia dalam jumlah besar ditempatkan di Kota Yelnya, Region Smolensk Oblast. Negara barat seperti AS dan NATO mengaku khawatir dengan aktivitas Rusia yang menempatkan pasukannya di perbatasan dengan Ukraina.
3. Apa yang mungkin diincar Rusia?

Putin menuduh Barat mengabaikan "garis merah" Rusia dengan mengadakan latihan di Laut Hitam dan mengirim persenjataan modern ke Kiev, kemudian menuntut jaminan hukum dari NATO bahwa itu tidak akan meluas ke timur.

Dalam artikel pada Juli, Putin menyebut Ukraina sebagai jantung bersejarah orang Slavia dan memperingatkan Barat untuk tidak mencoba mengubahnya untuk melawan Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com