Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata CDC Afrika soal Omicron: Tetap Tenang, Tak Perlu Panik

Kompas.com - 03/12/2021, 19:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (CDC Afrika) meminta komunitas internasional untuk tidak panik mengenai varian Omicron.

Varian Omicron pertama kali dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) oleh Afrika Selatan sepekan lalu.

Segera setelah itu, varian Omicron dengan cepat menyebar di seluruh dunia, satu per satu negara mulai melaporkan kemunculan varian tersebut.

Baca juga: Varian Omicron: WHO Peringatkan Asia-Pasifik soal Potensi Lonjakan Covid

Kondisi tersebut membuat komunitas internasional khawatir akan gelombang Covid-19 susulan sebagaimana dilansir AFP.

Beberapa negara di Eropa dengan cepat menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti kewajiban mengenakan masker dan menjaga jarak sosial sejak varian Omicron muncul.

Beberapa negara di “Benua Biru” juga melakukan pembatasan perjalanan di mana sebagian besar menargetkan Afrika wilayah selatan.

Mereka juga takut bahwa perang melawan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama dua tahun rupanya belum usai.

Baca juga: Varian Omicron Sudah Menyebar di 30 Negara, Ini Daftarnya

Tetapi, Kepala CDC Afrika John Nkengasong meminta komunitas internasional untuk tetap tenang dan tidak panik.

“Kami sangat prihatin tetapi tidak khawatir bahwa situasinya tidak dapat dikelola,” kata Nkengasong dalam konferensi pers.

CDC Afrika mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan kemungkinan lonjakan Covid-19 dan munculnya varian baru.

Di Benua Afrika sendiri, varian Omicron dilaporkan muncul di empat negara termasuk Afrika Selatan, Ghana, Nigeria, dan Botswana.

Baca juga: Australia Temukan Kasus Lokal Pertama Covid-19 Varian Omicron

“Ini akan menjadi gelombang keempat yang kami hadapi sebagai sebuah benua,” ujar Nkengasong.

"Kami tahu bagaimana mengerahkan respons cepat, kami tahu bagaimana memberikan intervensi yang diperlukan," sambungnya.

Dia menambahkan, distribusi vaksin juga akan “mengalir” dengan sangat mantap ke benua itu.

Namun sejauh ini, tingkat vaksinasi di benua benua berpenduduk hampir 1,2 miliar orang tersebut masih rendah.

Baca juga: Waspadai Varian Omicron, AS Akan Perketat Kedatangan Luar Negeri, Ini Kebijakannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com