Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Rudal Hipersonik China Disebut Bikin Bingung AS

Kompas.com - 22/11/2021, 21:50 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Momen ketika China menguji coba rudal hipersonik pada Juli disebut membuat AS kebingungan.

Berdasarkan laporan Financial Times, peneliti di DARPA (Badan Penelitian Proyek Sebjata Canggih) masih kelimpungan dengan wahana luncur hipersonik (HGV).

Sebabnya, wahana yang dites "Negeri Panda" itu ternyata bisa menembakkan misil lain di tengah udara dalam kecepatan supertinggi.

Baca juga: Tangkal Senjata Hipersonik, Pentagon Tujuk 3 Perusahaan Kembangkan Sistem Pertahanan Baru

Mengingat tidak ada negara lain yang punya kemampuan serupa, pakar militer terbelah menyikapi tujuan senjata yang diarahkan ke Laut China Selatan itu.

Ada yang menyebut HGV itu merupakan proyektil udara-ke-udara. Ada juga yang menyatakan sistem itu balasan terhadap pertahanan yang menargetkan HGV.

Sementara itu, Dewan Keamanan Nasional AS menegaskan mereka siap memertahankan dan menghalau segala ancaman.

Sumber dari Gedung Putih mengungkapkan, senjata tersebut sangat mengkhawatirkan dan bisa mengganggu perdamaian serta stabilitas.

Dilansir RT Senin (22/11/2021), China selalu membantah mereka melakukan percobaan rudal hipersonik pada Juli.

"Negeri Panda" berdalih yang mereka lakukan hanyalah mengujicobakan pesawat angkasa ulang-alik yang masih berfungsi.

Baca juga: AS Mengaku Tidak Tahu Cara Menghadapi Rudal Hipersonik China dan Rusia

Juru bicara Kedutaan China di Washington Liu Pengyu berujar, mereka tidak memahami apa maksud ucapan AS tersebut.

"Kami sama sekali tidak tertarik terlibat percobaan senjata dengan negara lain," jelas Liu dalam rilis resminya.

Dia balik menuding Washington sengaja memfabrikasi "ancaman China" demi memperluas persenjataan dan mengembangkan hipersonik.

Baca juga: Jenderal Top AS: Uji Coba Rudal Hipersonik China Mirip Peluncuran Satelit Sputnik

Bulan lalu, Chairman Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley menyebut tes senjata "Negeri Panda" seperti "momen Sputnik".

Pejabat AS pun mengaku khawatir, karena uji coba itu memerlihatkan jurang yang lebar dari dua negara adidaya itu dalam pengembangan hipersonik.

Sepanjang akhir pekan, komandan Pasukan Luar Angkasa AS menegaskan mereka harus cepat jika ingin menyaingi China maupun Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com