Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Bantah Peras Kapal Asing Rp 4,2 Miliar untuk Dibebaskan

Kompas.com - 22/11/2021, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Fathiyah Wardah/VOA Indonesia

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 30 kapal termasuk kapal tanker, pengangkut curah dan lapisan pipa telah ditahan oleh TNI Angkatan Laut Indonesia dalam tiga bulan terakhir karena dinilai berlabuh secara illegal di perairan Indonesia dekat Singapura.

Mengutip pernyataan dua pemilik kapal dan dua sumber-sumber keamanan di dunia maritim, kantor berita Reuters melaporkan sebagian kapal tersebut telah dibebaskan setelah melakukan pembayaran antara 250.000 hingga 300.000 dollar Amerika atau sekitar Rp 3,5 miliar hingga Rp 4,2 milliar.

Laporan Reuters yang mengutip puluhan sumber mengatakan pembayaran dilakukan secara tunai kepada perwira TNI AL atau melalui transfer bank ke perantara-perantara yang mengatakan bahwa mereka mewakili TNI AL Indonesia.

Baca juga: Panglima TNI Hadi Tjahjanto Dapat Penghargaan Tinggi dari Australia

Reuters belum dapat mengonfirmasi secara independen tentang klaim pembayaran kepada perwira TNI AL itu, atau memastikan siapa yang akhirnya menerima pembayaran tersebut. Namun menggarisbawahi laporan tentang pembayaran dan penahanan kapten dan anak buah kapal ABK itu pertama kali dilaporkan situs Llyod's List Intelligence.

Melakukan pembayaran ini dinilai lebih murah dibanding potensi kehilangan pendapatan dari kargo sangat berharga yang dibawa kapal, seperti minyak atau palawija, jika kapten dan ABK ditahan selama berbulan-bulan ketika kasus pelanggaran itu disidangkan di pengadilan.

KSAL: “Buktikan!” jika ada pemerasan

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono membantah adanya perwira TNI AL yang menerima pembayaran hingga 300.000 dollar atau sekitar Rp 4,2 miliar untuk membebaskan kapal-kapal yang ditahan di perairan Indonesia, dekat Singapura.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.TWITTER @_TNIAL_ via VOA INDONESIA Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
Berbicara dalam upacara hari ulang tahun (HUT) ke-76 Korps Marinir TNI AL di Cilandak, Jakarta, hari Senin (15/11/2021), Yudo Margono menantang pembuktian atas tuduhan itu. “Kalau ada isu-isu seperti itu, ya silahkan, buktikan! Siapa yang kasih itu. Jadi jangan hanya menyampaikan isu yang tidak jelas,” ujarnya.

Lebih jauh Yudo Margono mempertanyakan kemunculan berita-berita miring terhadap penegakan hukum di perairan Indonesia.

"Ini saya kira kasus yang sering diisukan seperti itu dan ini adalah wujud penegakan kedaulatan, penegakan hukum di wilayah perairan kita. Selalu setiap kita melaksanakan penegakan hukum secara ketat, dari luar selalu memberikan isu-isu yang negatif."

"Jelas itu adalah kapal asing yang menggunakan perairan kita untuk parkir, padahal mereka ini akan antre ke pelabuhan Singapura," ujarnya kepada wartawan di Jakarta.

Baca juga: FOTO: Suasana di Balik Latihan Tempur Gabungan TNI AD dan Tentara Australia

DFW: TNI AL sedianya lakukan penyelidikan tuntas

Diwawancarai VOA hari Rabu (17/11/2021), Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia Mohamad Abdi Suhufan meminta TNI AL menyelidiki kasus pemerasan itu secara tuntas. Terlebih karena kabar pemerasan ini sudah menjadi selentingan sejak lama dan beredar luas di kalangan pelaut dan awak kapal.

"Ini sekaligus untuk memberikan bukti kepada masyarakat bahwa Angkatan Laut memiliki respons cepat terhadap berita-berita kurang memberikan manfaat atau merugikan Angkatan Laut. Saya kira Angkatan Laut perlu sadar dan melakukan introspeksi diri untuk melakukan investigasi terhadap hal tersebut secara internal," kata Abdi.

Abdi menegaskan TNI AL harus tetap melakukan penegakan hukum terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal asing di perairan Indonesia, tidak perlu mempedulikan isu atau serangan balik dari pihak luar. Sebab penegakan hukum itu menyangkut integritas Indonesia dalam hal menjaga perairan nasional supaya tidak terjadi kejahatan, pencurian, dan sebagainya.

DFW kerap terima laporan pungutan liar terhadap kapal lokal

Menurut Abdi, selama ini pihaknya mendapatkan laporan mengenai pungutan liar yang dilakukan oleh TNI AL dari pelaku usaha atau awak kapal yang bekerja di dalam negeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com