Muncul setelah hampir 10 tahun, Saif al-Islam masih belum banyak diketahui oleh warga Libya lainnya dalam soal pandangan politik dan yang lain.
Para pejuang Zintan menahannya selama lebih dari enam tahun.
Saif diwawancarai oleh harian The New York Times beberapa bulan lalu namun tidak pernah muncul langsung di depan publik untuk berbicara langsung dengan warga Libya.
Hal yang mempersulit ambisinya menjadi presiden adalah Saif al-Islam diadili secara absentia (tanpa hadir langsung) oleh pengadilan Tripoli di tahun 2015 di mana dia muncul lewat rekaman video dari Zintan.
Saif dijatuhi hukuman mati karena kejahatan perang termasuk melakukan pembunuhan terhadap para pengunjuk rasa dalam pemberontakan di tahun 2011.
Besar kemungkinan ia akan ditahan atau menghadapi ancaman lain bila dia muncul di ibu kota Tripoli.
Saif juga dicari oleh Pengadilan Kejahatan Internasional (International Criminal Court) di Belanda.
Sementara putra Muammar Gaddafi lainnya baru saja dibebaskan dari penjara bulan September lalu, 10 tahun setelah berakhirnya kekuasaan ayahnya.
Media lokal melaporkan Saadi Gaddafi dibebaskan setelah seluruh tuduhan terkait kejadian tahun 2011 dicabut, di mana ketika itu Saadi memimpin brigade khusus yang ditugaskan menangani pemberontakan.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News.
Baca juga: Libya Bebaskan Putra Mendiang Diktator Muammar Gaddafi dari Penjara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.