Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Inggris Berencana Masukkan Hamas ke Daftar Organisasi Teroris

Kompas.com - 19/11/2021, 19:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Al Jazeera

LONDON, KOMPAS.com – Pemerintah Inggris berencana melarang Hamas dan memasukkannya ke dalam daftar organisasi teroris.

Pada Jumat (19/11/2021) Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan akan mendorong perubahan tersebut di Parlemen Inggris pekan depan.

Dia beralasan, tidak mungkin memisahkan atau membedakan antara sayap politik dan sayap militer Hamas.

Baca juga: Hamas Peringatkan Israel Perang Susulan Tak Bisa Dihindari, Kecuali...

Jika Hamas benar-benar dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris, para pendukungnya dapat menghadapi hukuman 14 tahun penjara.

Patel mengatakan, langkah tersebut ditempuhnya berdasarkan berbagai laporan intelijen, informasi, dan juga hubungan dengan terorisme.

Dia bahkan menyebut Hamas secara fundamental dan fanatik anti-Semit sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Patel menambahkan, rencana tersebut diperlukan untuk melindungi komunitas Yahudi.

Baca juga: Hamas Puji Kemenangan Taliban di Afghanistan

Sejauh ini, sayap militer Hamas yakni Brigade Qassam, yang menguasai Jalur Gaza, telah dilarang di Inggris sejak Maret 2001.

Jika Hamas benar-benar masuk organisasi teroris di bawah Undang Undang Terorisme tahun 2000, Hamas akan sepenuhnya dilarang di Inggris.

Kalau hal itu terjadi, mengibarkan bendera Hamas, mengatur pertemuan anggotanya, atau mengenakan pakaian yang mendukung kelompok itu akan dilarang di Inggris.

Keputusan tersebut membuat Inggris bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa yang telah melarang Hamas sebelumnya.

Secara politis, keputusan itu bisa memaksa kelompok oposisi utama Inggris menyesuaikan posisinya terhadap Hamas.

Baca juga: Israel Akan Bantu Bangun Gaza, jika Hamas Mau Damai

Pasalnya, saat ini dukungan pro-Palestina yang kuat berasal anggota Partai Buruh yang lebih sayap kiri.

Menanggapi rencana tersebut, Hamas mengutuk langkah Patel.

“Alih-alih meminta maaf dan mengoreksi dosa historisnya terhadap rakyat Palestina, ia mendukung agresor dengan mengorbankan korban,” kata Hamas.

Mengacu pada Deklarasi Balfour dan Mandat Inggris, Hamas menyebutkan Inggris menyerahkan tanah Palestina kepada Zionis.

“Menolak pendudukan, dengan segala cara yang tersedia, termasuk perlawanan bersenjata, adalah hak yang dijamin oleh hukum internasional bagi orang-orang yang berada di bawah pendudukan,” tambah Hamas dalam pernyataannya.

Baca juga: Israel Kembali Serang Hamas di Gaza, Apa Penyebabnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Jika Pasukan Perancis Dikirim ke Ukraina, Rusia Anggap Sasaran Sah

Global
Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Global
Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Di Museum Australia, Ada Toilet Khusus Perempuan

Global
Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Global
Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Malaysia Akan Hadiahkan Orangutan kepada Negara Pembeli Minyak Sawit, Serupa Diplomasi Panda dari China

Global
Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Gerakan Tenda Mahasiswa Pro-Palestina dan Paradoks Demokrasi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com