Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Australia Bertaruh Nyawa Tangkap Anggota Taliban, Malah Dilepas Polisi Afghanistan

Kompas.com - 15/11/2021, 20:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

CANBERRA, KOMPAS.com - Tentara Australia mengungkapkan, mereka kaget saat melihat anggota Taliban yang mereka tangkap dengan susah payah dilepas oleh polisi Afghanistan.

Berdasarkan penyelidikan yang dihelat, militer "Negeri Kanguru" bertaruh nyawa menangkap salah satu milisi, dan menyerahkannya ke kepolisian setempat.

Mantan komandan peleton menceritakan, mereka mencelos saat melihat milisi yang susah payah ditangkap malah menghadapi mereka lagi.

Baca juga: Pasukan Taliban Berparade Militer Pakai Senjata Peninggalan AS

Karena itu, mereka memutuskan menunggu ketika si anggota Taliban mengambil senjata dan menembaki mereka, sehingga bisa dibalas ditembak mati.

"Bisa Anda bayangkan bagi kami yang berada di lapangan saat memutuskannya," kata eks anggota pasukan khusus Heston Russell saat bersaksi di Senat Australia.

Russell menuturkan, mereka sering kali menangkap orang yang sama sepanjang penempatan mereka di Afghanistan.

"Di saat bersamaan, para pelaku ini punya jejak (di bahan peledak), atau terlibat dalam serangan bunuh diri," ujar Russell.

Pasukan Pertahanan Australia sendiri tidak merilis aturan kontak senjata dengan alasan berdampak pada keamanan.

Peleton yang dikomandoi Russell disebut sudah melakukan 67 misi pada 2012, dan membunuh sekitar 117 milisi.

Baca juga: Bukan Ancaman Besar, Taliban Klaim Sudah Jinakkan ISIS di Afghanistan

Russell mengatakan, bukti yang mereka berikan ke penegak hukum lokal biasanya dijadikan pegangan di negara Barat.

Tetapi, bukti tersebut tak berlaku di Afghanistan. Kenyataan itu disebut Russell membuat moral anak buahnya menurun.

Dampaknya, mereka jadi mempertanyakan untuk apa menangkap kelompok Taliban jika harus menghadapinya lagi beberapa pekan berselang.

"Kami jadi menanyakan ke diri kami sendiri mengapa harus mempertaruhkan nyawa di sini," ucapnya dikutip Daily Mail Senin (15/11/2021).

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Taliban Peringatkan Adanya Pembangkang dan Penyusup

Dia mengisahkan mereka harus pergi ke medan penuh ranjau, bersusah payah menangkap musuh hanya untuk melihat mereka lagi.

Russell juga menyuarakan kemarahannya atas dilepaskannya Hekmatullah, prajurit Afghanistan yang menyergap tiga serdadu sekutu pada 2012.

Dia ditransfer ke Qatar sebagai bagian dari perjanjian damai AS dengan Taliban pada 2020, dan dibebaskan di Oktober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com