Sejak itu, negara-negara anggota Uni Eropa yang berbatasan dengan Belarus, termasuk Lithuania, Latvia, dan Polandia, telah melaporkan peningkatan tajam jumlah migran dan pengungsi yang mencoba melintasi perbatasan mereka.
Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui
Uni Eropa menuduh pemerintahan yang berpusat di Minsk dengan sengaja membujuk para migran dan pengungsi ke Belarus.
Kemudian dengan sengaja menyalurkan mereka ke barat dengan janji-janji untuk masuk dengan mudah ke dalam Uni Eropa.
Tindakan Belarus disebut Uni Eropa sebagai bagian dari “serangan hibrida” terhadap negara-negara anggotanya, untuk membalas sanksi yang diberikan.
Lukashenko menyangkal tuduhan itu dan menuduh balik Uni Eropa melanggar hak asasi manusia dengan menolak perjalanan yang aman bagi migran dan pengungsi, bertentangan dengan aturan suaka internasional.
Ada laporan tentang apa yang disebut "penangguhan" ilegal dilakukan, dengan pasukan penjaga Polandia dituduh mengembalikan migran tidak berdokumen ke Belarus.
Apakah Rusia memiliki peran dalam konflik perbatasan Belarus dan Uni Eropa?
Warsawa menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mendalangi konflik perbatasan Belarus-Polandia yang sedang berlangsung.
Namun Moskwa yang merupakana pendukung pemerintah Lukashenko telah membantah terlibat dalam konflik perbatasan tersebut.
Pemerintah Rusia justru menuduh Polandia dan sesama negara anggota Uni Eropa telah berusaha untuk "mencekik" Belarus dengan sanksi.
Kremlin memandang Belarus sebagai penyangga keamanan terhadap blok Uni Eropa dan aliansi militer NATO transatlantik yang dipimpin AS di sisi baratnya.
Moskwa mengirim pasukan terjun payung ke Belarus pada Jumat (12/11/2021) untuk latihan militer.
Awal pekan ini, mereka mengerahkan dua pengebom strategis berkemampuan nuklir dalam misi patroli di Belarus selama 2 hari berturut-turut.
Baca juga: Presiden Belarus Ancam Putus Pasokan Gas ke Uni Eropa Imbas Konflik Perbatasan
Belum dapat diukur dengan pasti, tetapi eskalasi konflik lebih lanjut tampaknya mungkin terjadi.
Uni Eropa sedang mempertimbangkan apakah akan menjatuhkan sanksi lagi terhadap Minsk sebagai tanggapan atas konflik perbatasan.