WELLINGTON, KOMPAS.com - Seekor penguin langka ditemukan di pantai Selandia Baru setelah melakukan perjalanan 3.000 km dari habitat aslinya di Antartika.
Melansir BBC pada Juamt (12/11/2021), penguin Adelie, yang langka kini diberi nama Pingu oleh penduduk setempat, ditemukan tampak tersesat di pantai.
Harry Singh, penduduk setempat yang menemukan pinguin Antartika itu mengatakan bahwa dia mengira binatang tersebut adalah "mainan lunak" pada awalnya.
Baca juga: Disengat di Mata oleh Kawanan Lebah, Puluhan Penguin yang Terancam Punah Mati
Ini adalah insiden ketiga yang tercatat dari penguin Adelie yang ditemukan di pantai Selandia Baru.
Singh dan istrinya pertama kali menemukan penguin Adelie itu ketika mereka sedang berjalan-jalan setelah seharian bekerja di pantai di Birdlings Flat, sebuah pemukiman di selatan kota Christchurch.
"Pertama saya pikir itu adalah mainan lunak, tiba-tiba penguin itu menggerakkan kepalanya, jadi saya menyadari itu nyata," kata Singh kepada BBC.
Rekaman penguin yang diunggah di halaman Facebook Singh menunjukkan penguin langka dari Antartika itu tampak tersesat dan sendirian.
"Dia (penguin) tidak bergerak selama satu jam...dan (terlihat) kelelahan" kata Singh.
Baca juga: Penguin-penguin di Thailand Kangen Pengunjung Kebun Binatang
Singh memutuskan untuk memanggil penyelamat penguin karena dia khawatir penguin itu tidak masuk ke air, sehingga menjadikannya target potensial bagi hewan pemangsa lain yang berkeliaran di pantai.
"Kami tidak ingin dia berakhir di perut anjing atau kucing," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.