"(Kapal) itu mengalami beberapa pembangunan kembali dan kemudian dibongkar secara substansial pada Desember 2019. Situs itu hidup kembali pada akhir September tahun ini dan strukturnya secara substansial selesai pada awal Oktober."
USNI mengutip perusahaan intelijen AllSource Analysis yang mengatakan, daerah itu dulu digunakan untuk menguji rudal balistik.
Baca juga: China Minta AS Tanggung Jawab atas Kecelakaan Kapal Selam di Laut China Selatan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin ketika ditanya tentang foto-foto itu pada Senin (8/11/2021) berkata, "Tidak mengetahui situasinya".
Beijing saat ini sedang dalam upaya modernisasi senjata utama, menurut laporan Pentagon yang dirilis pekan lalu tentang Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Banyak senjata yang dirancang untuk membantu melumpuhkan kapal-kapal perang utama Amerika jika terjadi konflik regional.
Senjata itu termasuk rudal DF-21D yang memiliki jangkauan lebih dari 930 mil (1.500 kilometer), kata Pentagon.
Baca juga: Militer China Berkembang Pesat di Luar Perkiraan Pentagon