Walla mewartakan, kunjungan Dagalo ke Israel itu membahas situasi politik di Sudan dan stabilitas pemerintah sipil.
Namun, delegasi dari Sudan tidal memberikan sinyal apa pun bahwa militer akan segera menahan Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan pejabat tinggi lainnya.
Ketika kudeta terjadi, militer Sudan sempat menahan Hamdok dan membawanya ke tempat rahasia.
Tetapi, setelah mendapat tekanan kuat dari regional maupun internasional, militer Sudan lantas membebaskan Hamdok.
Sejak kudeta, banyak aktivis pro-demokrasi telah ditangkap. Beberapa pejabat AS bahkan memperkirakan, ada 20 hingga 30 pengunjuk rasa yang telah dibunuh oleh militer Sudan.
Baca juga: Kudeta Militer Sudan Berlanjut Protes, 1.300 WNI Akan Dievakuasi Jika Kondisi Memburuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.