Taiwan yang dihuni 23 juta penduduk dan memiliki pemerintahan sendiri, hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China yang otoriter.
China memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan berjanji suatu hari akan merebutnya, dengan paksa jika perlu.
Terlepas dari ancaman dan agresi yang terus-menerus dari Beijing, Tsai mengatakan kepada CNN bahwa dia bersedia bertemu dengan Xi untuk mengurangi kesalahpahaman, dan mengatasi perbedaan dalam sistem politik mereka.
"Kita bisa duduk dan membicarakan perbedaan kita, dan mencoba membuat pengaturan sehingga kita bisa hidup berdampingan secara damai," katanya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada forum yang disiarkan televisi pekan lalu bahwa Washington siap membela Taiwan dari invasi China.
Pernyataan itu kemudian langsung diralat oleh Gedung Putih.
Baca juga: AS Ralat Klaim Joe Biden Akan Lindungi Taiwan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.