Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China: Taiwan Tidak Punya Hak Bergabung dengan PBB

Kompas.com - 27/10/2021, 18:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China kembali menyerang Taiwan, dengan menyatakan pulau itu tidak punya hak bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Beijing merespons Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang menandai 50 tahun sejak Sidang Umum lebih memilih "Negeri Panda".

Pada Selasa (26/10/2021), Blinken mengeluhkan bagaimana pulau itu terus-menerus disingkirkan dari percaturan dunia.

Baca juga: Putin: PBB Akan Mati jika Hak Veto Dewan Keamanan Dicabut

"Di tengah isu dan persoalan global yang makin kompleks, dibutuhkan semua pemangku kepentingan, termasuk 24 juta orang di Taiwan," tegasnya.

Menurut Blinken, keterlibatan negara pimpinan Presiden Tsai Ing-wen tersebut bukanlah isu politik, melainkan pragmatis.

"Karen itulah seluruh anggota PBB harus mendukung partisipasi cepat Taiwan di sistem maupun komunitas internasional," lanjutnya.

Presiden Tsai kemudian menanggapi positif dan memuji ucapan yang dilayangkan diplomat teratas AS tersebut.

"Terima kasih untuk dukungan supaya partisipasi Taiwan di internasional semakin meningkat," jelas Tsai di Twitter.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang harus segera disatukan, bahkan jika perlu memakai kekerasan.

Merespons ucapan Blinken, Beijing melalui Kantor Urusan Taiwan di Beijing menegaskan pulau tersebut tak bisa bergabung.

"Taiwan sama sekali tidak mempunyai hak untuk bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa," ujar juru bicara Ma Xiaoguang.

Dilansir AFP Rabu (27/10/2021), Ma berkilah PBB merupakan lembaga yang berisi negara dengan kekuasaan dan kedaulatan yang diakui.

"Sementara Taiwan itu bagian dari China," kata dia. PBB sendiri sudah menyerukan supaya Taipei dimasukkan dalam aktivitas mereka.

Baca juga: 24 Oktober 1945: Berdirinya PBB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com