Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Disuntik Hormon Wanita untuk Menekan Gairah Seks

Kompas.com - 22/10/2021, 15:08 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MADRID, KOMPAS.com - Mantan Raja Spanyol Juan Carlos disebut harus disuntik hormon wanita untuk menekan gairah seks.

Pernyataan itu keluar dari mantan komisaris polisi Jose Manuel Villarejo, yang disidang atas dugaan pemerasan dan korupsi.

Menurut keterangan Villarejo, dinas rahasia Spanyol harus menyuntiknya supaya libido sang raja menurun.

Baca juga: Profil Pemimpin Dunia: Felipe VI, Raja Spanyol

Mantan kepala polisi berusia 70 tahun itu mengatakan, mantan monarki berjuluk Rey Emirito (Raja Emiritus) itu diinjeksi hormon wanita dan penghambat testosteron.

"Gairah seks beliau, membuatnya menjadi orang yang bersemangat, menjadi masalah serius negara," kata Villarejo dikutip The Times.

Sontak, anggota parlemen yang mengikuti sidang dengar pendapat terkesiap dan terkikik mendengar klaim Villarejo tersebut.

Villarejo bergeming, dan menyebut eks kepala Pusat Intelijen Nasional (CNI) Felix Sanz Roldan sebagai pencetus ide itu.

Tetapi Roldan membantah, dan menyebut dia baru mengetahuinya dari mantan gundik Juan Carlos, Corinna zu Sayn-Wittgenstein.

Dalam rekaman yang dirilis Villarejo pada 2016, Corinna mengungkapkan Raja Spanyol periode 1975-2014 itu disuntik hormon supaya "kekuatannya menghilang".

Baca juga: Libido Tinggi, Gairah Seks Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Sempat Jadi Masalah Negara

"Mereka merenggut segalanya darinya. Dia bahkan tidak bisa menjadi perempuan," kata Corinna, yang berselingkuh dengan sang raja pada 2004-2009.

Corinna mengeklaim dia mendapat verifikasi dari seorang dokter Perancis setelah memeriksa jenis pengobatan yang diberikan.

Dilansir The Sun Kamis (21/10/2021), terungkap juga sang raja diberi obat tidur berlebihan sejak operasi pada 2011.

Villarejo menyatakan, dia mendapatkan laporan ditemukan jejak "penghambat testosteron" setelah Juan Carlos dioperasi.

Raja Juan Carlos menjadi pesakitan karena dijerat sejumlah skandal korupsi, dan melarikan diri dari "Negeri Matador".

Baca juga: Mantan Raja Spanyol Juan Carlos Diduga Berada di Abu Dhabi di Tengah Skandal Korupsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Baku Tembak Meningkat di Rafah, 82 Warga Palestina Terbunuh 24 Jam Terakhir

Global
Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Penyebab Gelombang Panas di Filipina dan Negara Asia

Global
Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Komandan Hezbollah Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon

Global
Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Mengenal Peristiwa Nakba, Hilangnya Tanah Air Palestina

Internasional
AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

AS Peringatkan Georgia: Jangan Jadi Musuh Barat, Jangan Ikuti Rusia

Global
Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Apa Itu UU ‘Agen Asing’ Georgia dan Mengapa Eropa Sangat Khawatir?

Internasional
Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com