Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Perang Dunia I Meledak di Pesta Setelah Pernikahannya, Pengantin Ini Kehilangan Saudaranya

Kompas.com - 19/10/2021, 20:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

KIEV, KOMPAS.com - Seorang pengantin harus dilarikan ke rumah sakit, setelah bom Perang Dunia I menghancurkan perayaan pasca-pernikahannya, hingga menewaskan saudara laki-lakinya.

Lidiia Makarchuk, 31 tahun, terkena serpihan bom saat dia menikmati api unggun di hutan Ukraina bersama suami barunya Norbert, juga dengan teman dekat dan keluarga lainnya.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Media China Ramai Beritakan Bali Dibuka untuk Wisman | Perang Dunia Ketiga Bisa Terjadi Kapan Saja

Diyakini bom itu dipicu oleh api yang dinyalakan oleh pesta kelompok berisi 12 orang itu, setelah mereka menikmati jalan-jalan di Pegunungan Carpathian dekat Hungaria bulan lalu.

Lidiia, akuntan kelahiran Ukraina itu berbicara tentang saat ledakan merobek kamp mereka.

"Dalam satu detik saya merasa seperti seseorang telah mengambil batu dan melemparkannya ke wajah saya, terutama di hidung saya”, ujar Lidiia melansir The Sun pada Selasa (19/10/2021).

Lalu dia mendengar siulan di telinganya diikuti oleh keheningan, di mana dia hanya bisa mendengar dirinya sendiri.

"Saya berbalik dan menutupi wajah saya dengan tangan saya dan mulai berdoa untuk diri saya sendiri. Kemudian saya menyadari itu bukan hanya saya. Semua orang mengerang, semua orang kesakitan."

Baca juga: Kisah Pertempuran Manila, Paling Sengit Selama Perang Dunia 2

Suaminya, Norbert Varga, yang bekerja sebagai operator radio, sedang berada di tendanya saat bom meledak.

"Ketika saya sedang mengemasi peralatan saya, suara ledakan dan teriakan memecah kesunyian. Saya berlari ke api unggun secepat mungkin, meneriakkan nama Lidiia," ujar pria berusia 43 tahun itu.

Lidiia menderita luka pecahan peluru di mata kirinya dan di seluruh wajahnya. Ada juga luka di kaki dan tangannya, di mana beberapa tulang dibiarkan terbuka setelah kulit dan ototnya robek.

Akuntan ini, yang pindah ke Inggris pada 2017, mengatakan bisa mendengar napas sekarat saudara laki-lakinya Myroslav, 29 tahun, saat dia terbaring terluka menunggu ambulans.

"Satu-satunya penyesalan saya adalah tidak memanggilnya untuk mengatakan kepadanya bahwa saya mencintainya," kenangnya.

Myroslav dan seorang anggota pesta lainnya meninggal, setelah menunggu petugas medis yang baru tiba 90 menit sejak ledakan terjadi.

Baca juga: Unit 731, Eksperimen Senjata Biologis Jepang Selama Perang Dunia II

Hutan itu digunakan sebagai medan perang dalam kedua perang dunia di dekat Gunung Hoverla, gunung tertinggi di negara itu.

Diyakini bom itu berasal dari Serangan Brusilov, sebuah operasi yang dilakukan oleh Rusia melawan Austria-Hongaria pada 1916.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com