Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berminggu-minggu di ICU, Veteran Perang Dunia Berusia 102 Tahun Sembuh dari Covid-19

Kompas.com - 26/07/2021, 17:49 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KOROLYOV, KOMPAS.com - Veteran Perang Dunia II (PD II) Rusia, Nikolai Bagayev, merasa telah dua kali menipu kematian setelah berhasil sembuh dari Covid-19 yang membuatnya dirawat berminggu-minggu di ICU.

Bagayev, yang berusia 102 tahun, mengalami kerusakan paru-paru 80 persen ketika dia dirawat di rumah sakit di kota Korolyov dekat Moskwa karena virus corona.

Baca juga: Baru Sembuh dari Covid-19, Pria Ini Meninggal karena Terinfeksi 3 Tipe Jamur

Setelah menghabiskan lebih dari sebulan di rumah sakit, termasuk seminggu dalam perawatan intensif, Bagayev diizinkan pulang ke rumah pada Kamis malam (22/7/2021).

"Terakhir kali saya menghadapi kematian adalah pada 1941. Saat itu, paru-paru kanan saya terluka selama pertempuran untuk Moskwa. Tapi saya agak muda pada saat itu dan berhasil pulih dengan segera," katanya kepada Reuters.

"Kali ini, (kepulihan) saya sebagian besar didukung oleh dokter meskipun beberapa kali saya berada di ambang kehilangan harapan dan keberanian. Saya sangat berterima kasih kepada mereka semua."

Bagayev adalah salah satu kelompok veteran PD II yang dihormati di Rusia untuk peran mereka dalam mengalahkan Nazi Jerman.

Pada Mei, ia mengambil bagian dalam parade kemenangan tahunan di Square Parade bersama Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Itu sulit (perawatan), tetapi saya bisa melihat para dokter berjuang, dan saya membantu mereka," kata Bagayev, yang mengenakan seragam militer berhiaskan medali ketika keluar dari rumah sakit.

"Merekalah (dokter) yang menjadi pahlawan," ujar Bagayev, yang tahun lalu dipromosikan menjadi kolonel cadangan.

Baca juga: Raja Eswatini Klaim Sembuh Covid-19, Setelah Pakai Obat dari Taiwan

Hidup Bagayev melalui banyak periode penuh gejolak Uni Soviet, yang sekarang sudah tidak ada. Dia dua kali terluka selama perang, satu diantaranya lukanya parah.

"Dia adalah tentara sejati, dia terus mengingat luka perang dan kesulitannya di (Pertempuran) Moskwa dan kenangan itu membantunya selama berada di rumah sakit," kata dokter Bagayev, Valentina Rakitskaya.

Setelah perang, Bagayev bekerja di republik Soviet Kazakhstan. Di sana, dia membantu membangun kosmodrom Baikonur yang mengirim manusia pertama ke luar angkasa, Yuri Gagarin, pada 1961.

Bagayev mengatakan teknik pernapasan yang dia pelajari dari kosmonot Soviet membantunya pulih dari Covid-19.

Sebagai anggota setia partai komunis oposisi Rusia, dia berencana membantu mereka berkampanye menjelang pemilihan parlemen pada September.

Tetapi dia mengatakan tujuan pertamanya saat ini adalah mulai berjalan lagi tanpa alat bantu.

Baca juga: Manusia Tertua Kedua di Dunia Sembuh dari Penyakit Covid-19, Berharap Bisa Rayakan Ultah Ke-117

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com