SINGAPURA, KOMPAS.com – Singapura menargetkan akan mencapai fase new normal hidup berdampingan dengan Covid-19 yang endemi dalam tiga hingga enam bulan ke depan.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menyampaikan target itu dalam pidato nasional televisinya, Sabtu siang (9/10/2021).
Walau Singapura saat ini sedang menghadapi gelombang keenam pandemi Covid-19 sejak 23 Agustus, Lee mengatakan kondisi "Negeri Singa” jauh lebih baik dibandingkan setahun atau bahkan enam bulan yang lalu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Singapura Melonjak, Buruh Migran Dilarang Berbaur dengan Publik
“Walau kadang kita tidak merasakan, namun hal yang pasti Singapura menunjukkan kemajuan yang stabil menuju ke new normal.”
Pembatasan diterapkan sejak 27 September setelah angka kasus harian Covid-19 terutama infeksi lokal memecahkan rekor.
Jumlah warga yang dapat berkumpul bertatap muka dikurangi dari maksimal lima orang menjadi dua orang. Setiap rumah hanya diizinkan menerima maksimal dua orang tamu sehari.
Warga terutama lansia diminta untuk tetap di rumah dan membatasi aktivitas sosial.
Bersantap makanan di restoran, kafe, food court, dibatasi maksimal dua orang yang telah menerima vaksin Covid-19.
Lee menegaskan, Singapura tetap berkomitmen melanjutkan strategi hidup berdamai dengan virus corona sambil menggencarkan perang melawan varian Delta yang menyebar dengan sangat pesat.
Baca juga: Meroket Tanpa Henti, Kasus Harian Covid-19 Singapura Tembus 2.000
Singapura tidak akan mengambil langkah mundur dengan memberlakukan kembali lockdown parsial, karena melumpuhkan ekonomi dan menyebabkan tekanan emosi dan mental bagi banyak warga.
Negara-kota ini bolak-balik lockdown parsial sepanjang 2021 yang diberlakukan sebanyak dua kali. Jilid pertama dari 16 Mei–14 Juni, dan jilid kedua baru berakhir enam pekan lalu yaitu dari 22 Juli hingga 9 Agustus.
Pemerintah "Negeri Merlion” telah memutuskan strategi nol kasus Covid-19 mustahil dapat dicapai mengingat betapa ganas dan menularnya varian Delta.
PM berusia 69 tahun itu menekankan, yang paling penting adalah warga Singapura harus mengubah mindset atau pola pemikiran menghadapi Covid-19.
Warga diminta tidak takut terhadap virus corona dan beraktivitas normal seperti biasa dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.