Milley mengatakan kepada Senat bahwa dia telah menerima perintah dari Presiden Trump setelah pemilihan AS pada November untuk melanjutkan penarikan penuh pasukan AS.
Setelah membahas risiko dengan Gedung Putih, perintah itu direvisi untuk mengurangi pasukan AS menjadi 2.500, kata Milley.
Milley juga mengatakan bahwa pada dasarnya Taliban tidak mematuhi persyaratan perjanjian.
Setelah Presiden Joe Biden menjabat pada Januari dan dilakukan tinjauan antarlembaga, diumumkan pada April bahwa penarikan pasukan AS akan diselesaikan menjadi 31 Agustus, yang semula pada 11 September.
Austin dan Milley diberondong pertanyaan khusus dari Partai Republik, yang menuduh pemerintahan Biden salah membaca situasi di Afghanistan.
Baca juga: Dubes Afghanistan Batal Pidato di Sidang Umum PBB, Ada Apa?
Selain itu, juga gagal memprediksi seberapa cepat Taliban akan bangkit, dan membuat AS lebih rentan terhadap serangan dari kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS dan Al Qaeda.
Partai Republik telah menuntut rincian lebih lanjut tentang ISIS-K yang telah mengirim serangan mematikan di dekat bandara internasional Kabul pada 26 Agustus.
Senat juga mengharapkan penjelasan terkait serangan pesawat tak berawak AS yang menewaskan 10 warga sipil Afghanistan pada 29 Agustus.
Pejabat militer AS awalnya mengatakan pengeboman pada 29 Agustus menewaskan fasilitator bom bunuh diri ISIS-K.
Namun, kemudian mencabut klaim itu dan meminta maaf, mengakui bahwa mereka yang tewas ternyata adalah warga sipil, termasuk 7 anak-anak.
“Kami membutuhkan perhitungan penuh dari setiap faktor dan keputusan yang membawa kita ke posisi sekarang ini, dan rencana nyata untuk membela Amerika bergerak maju,” tulis anggota komite dari Partai Republik, James Inhofe.
Inhofe memberikan daftar panjang pertanyaan tentang berbagai aspek penarikan yang diberikan kepada Pentagon pekan lalu.
Baca juga: Taliban Desak Maskapai Internasional Lanjutkan Operasi di Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.