Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Desak Maskapai Internasional Lanjutkan Operasi di Afghanistan

Kompas.com - 27/09/2021, 22:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Taliban mendesak maskapai internasional melanjutkan penerbangan ke Kabul, dan mengeklaim semua masalah teknis di bandara utama negara itu telah diselesaikan.

Fasilitas di bandara Kabul rusak parah dalam kekacauan evakuasi lebih dari 120.000 orang, yang berakhir pada 30 Agustus bersamaan dengan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan.

Sejak itu hanya penerbangan charter yang beroperasi, meskipun Pakistan International Airlines (PIA), Mahan Air Iran dan Kam Air Afghanistan telah menjalankan sejumlah penerbangan khusus.

Baca juga: Taliban Larang Anggotanya Selfie, Jalan-jalan, dan Berpakaian Keren karena Bisa Merusak Ïmage

Komunitas internasional ingin memegang teguh kata-kata Taliban, bahwa mereka akan mengizinkan siapa pun meninggalkan negara itu begitu penerbangan komersial dilanjutkan.

Saat ini maskapai penerbangan seperti PIA dan Kam Air mengenakan biaya lebih dari 1.200 dollar AS (Rp 17 juta), untuk penerbangan satu arah selama 40 menit dari Kabul ke Islamabad.

Bahkan dengan harga itu, yang terkait asuransi perang, maskapai penerbangan tersebut mengaku penerbangan tidak teratur itu mengalami kelebihan permintaan.

Baca juga: Taliban Larang Jenggot Pria Afghanistan Dicukur karena Melanggar Syariat

Abdul Qahar Balkhi, juru bicara kementerian luar negeri yang baru diangkat, mengatakan Taliban berharap layanan komersial yang layak akan segera dilanjutkan.

"Banyak warga Afghanistan terjebak di luar dan tidak dapat kembali ke tanah air mereka," katanya dalam sebuah pernyataan melansir AFP.

"Selain itu, banyak warga Afghanistan yang memiliki pekerjaan internasional atau melanjutkan pendidikan di luar negeri sekarang menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan mereka."

Layanan di bandara Kabul sebagian besar dipulihkan dengan bantuan teknis dari Qatar, Uni Emirat Arab, dan Turki.

Baca juga: Italia Tak Mau Akui Pemerintah Afghanistan Bentukan Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com