Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal AUKUS, Ini Perbandingan Kekuatan Angkatan Laut China-Australia

Kompas.com - 26/09/2021, 06:17 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber TRT World

CANBERRA, KOMPAS.com – Ketegangan antara Australia dan China semakin meningkat pasca-ditandatanganinya pakta pertahanan AUKUS yang melibatkan Canberra, Inggris, dan AS.

Pakta pertahanan AUKUS membuat China marah dan menyebutnya sebagai mentalitas Perang Dingin.

Beijing juga mengecam bahwa perjanjian tersebut justru mengancam perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga: Sikap Indonesia dalam Pakta Kerja Sama AS-Inggris-Australia (AUKUS)

Berdasarkan pakta AUKUS, AS dan Inggris setuju mendukung Australia membangun kapal selam bertenaga nuklir.

Langkah tersebut dilihat Beijing sebagai pemicu perlombaan senjata nuklir di antara kekuatan global.

Di satu sisi, sorotan komunitas internasional juga tertuju pada perbandingan kekuatan angkatan laut antara China dengan Australia.

Dosen senior di Canterbury Christ Church University Sarah Lieberman mengatakan, China menganggap AUKUS sebagai kembalinya situasi politik berbasis ideologis era Perang Dingin.

Baca juga: Singapura Dukung Australia Bentuk Pakta AUKUS dengan AS dan Inggris

“Dan sepertinya pemerintah China mungkin ada benarnya. AUKUS menyebutkan bahwa jaminan kehadiran AS dan Inggris di wilayah tersebut, dibantu oleh kedekatan Australia, akan mengarah pada keamanan,” tutur Lieberman.

Sementara itu, menurut analis di Eurasia Group, Ali Wyne, perimbangan kekuatan militer akan semakin kompetitif dengan adanya AUKUS, mengingat dinamika geopolitik global saat ini.

AUKUS juga memicu keingintahuan atas dinamika kekuatan angkatan laut antara China dan Australia.

Melansir TRT World, Sabtu (25/9/2021), berikut perbandingan kekuatan armada angkatan laut antara China dengan Australia.

Baca juga: Mengenal Pakta Pertahanan AUKUS: Pertaruhan Besar Australia yang Bikin ASEAN Kecewa

Armada China

Menurut Global Fire Power, China dinilai sebagai negara ketiga di dunia dengan militer terkuat.

Dari jumlah armada angkatan laut, Beijing menempati posisi teratas dengan lebih dari 777 kekuatan armada.

“Negeri Panda” memiliki sekitar 350 kapal termasuk 130 kombatan permukaan menurut laporan Kementerian Pertahanan AS tahun 2020.

Baca juga: Macron Ajak Modi Berkoalisi Setelah terjadi Sengketa Kapal Selam Perancis dengan Australia dan AS

China memiliki 50 kapal perusak, 72 korvet, 123 kapal patroli, dan 36 kapal penyapu ranjau.

Dari jumlah kapal selam, China memliki 79 unit dan menjadikannya sebagai negara dengan kekuatan kapal selam terbanyak di dunia.

Angkatan laut China telah mengembangkan 12 kapal selam nuklir selama 15 tahun terakhir, menurut laporan Kementerian Pertahanan AS.

Kapal selam nuklir kelas Jin yang dimiliki China mampu meluncurkan rudal balistik.

Baca juga: PM Australia Hubungi Presiden Jokowi, Berusaha Tenangkan Indonesia soal Kapal Selam Nuklir

Armada Australia

Australia menempati peringkat 19 dari 140 negara dengan militer paling kuat di dunia menurut Global Fire Power. Dari kekuatan angkatan laut, Australia berada di posisi 47.

Armada Australia memiliki 48 unit kapal yang mencakup enam kapal penyapu ranjau, tiga kapal perusak, dan 13 kapal patroli.

“Negeri Kanguru” tidak memiliki korvet di armada angkatan lautnya.

Baca juga: Akademisi Terkemuka China: Australia Akan Jadi Target Perang Nuklir

Canberra “hanya” memiliki enam unit kapal selam yang semuanya tidak berpenggerak tenaga nuklir.

Dengan jumlah tersebut, Australia nyaris hanya mencakup 6 persen armada China. Namun, perjanjian AUKUS kemungkinan akan memberikan kontribusi signifikan bagi Australia.

Pasalnya, AS dan Inggris akan fokus untuk menemukan cara yang memadai untuk mengembangkan setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

Baca juga: NATO Terancam Melemah atas Kesepakatan Kapal Selam Amerika Serikat dan Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com