Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Preview Pemilu Jerman: Siapa Kanselir Baru Pengganti Angela Merkel?

Kompas.com - 25/09/2021, 20:18 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BERLIN, KOMPAS.comPemilu Jerman akan digelar pada Minggu (26/9/2021) untuk memilik kanselir baru.

Tidak seperti pemilu Jerman sebelumnya, peta persaingan tahun ini adalah salah satu yang paling ketat dalam sejarah.

Politik Jerman biasanya dikenal stabil dan mudah diprediksi. Namun, satu hari menjelang hari pemungutan suara, sulit menebak partai mana yang akan menjadi pemenang pemilu.

Baca juga: Jelang Pemilu Jerman, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui

Pemilu tanpa Angela Merkel

Salah satu faktor utama sengitnya pemilu Jerman kali ini adalah, untuk pertama kalinya dalam 16 tahun Kanselir Angela Merkel tidak bertarung.

Setelah memimpin "Negeri Panser” selama hampir dua dekade dan memenangi empat pemilu berturut-turut, Angela Merkel memutuskan pensiun dari kancah politik.

Popularitas dan sosok Angela Merkel menjadi kunci partai aliansi konservatif Kristen Demokrat/Kristen Sosial (CDU/CSU) pimpinannya merajai pemilu Jerman.

Tanpa perempuan berusia 67 tahun itu di surat suara, masih banyak pemilih Jerman yang belum kunjung menentukan pilihan politik mereka.

Volatilitas pemilih terlihat jelas dalam jajak pendapat. CDU/CSU, Partai Sosial Demokrat (SPD), dan Partai Hijau silih berganti memimpin survei dalam setengah tahun terakhir.

Armin Laschet (tengah) Gubernur negara bagian Rhine-Westphalia Utara Jerman dan kandidat utama Demokrat Kristen Jerman untuk pemilu Jerman, tertawa di Erftstadt, Jerman, Sabtu, 17 Juli 2021.AP PHOTO/MARIUS BECKER Armin Laschet (tengah) Gubernur negara bagian Rhine-Westphalia Utara Jerman dan kandidat utama Demokrat Kristen Jerman untuk pemilu Jerman, tertawa di Erftstadt, Jerman, Sabtu, 17 Juli 2021.
CDU/CSU yang juga kerap disebut Union diprediksi akan menjadi partai yang kehilangan paling banyak dukungan

Elektabilitas CDU/CSU terjun bebas sejak masa kampanye dimulai. Rataan survei menunjukan aliansi ini hanya mendapatkan 21-22 persen dukungan, anjlok lebih dari 10 persen berbanding dengan suara pada pemilu 2017.

Partai yang telah memimpin Jerman selama 52 dari 72 tahun sejak usainya Perang Dunia II ini terlihat letih tanpa agenda politik yang atraktif bagi pemilih Jerman. Terpuruknya Union diperparah oleh penampilan buruk calon kanselir Armin Laschet.

Laschet yang didapuk menjadi suksesor Angela Merkel luar biasa tidak populer setelah blunder demi blunder politiknya.

Salah satunya yang memicu kegeraman rakyat Jerman adalah ketika dia tertawa saat Presiden Jerman sedang berbicara di lokasi banjir parah yang melanda Jerman pada bulan Juli lalu.

Baca juga: Kepergok Tertawa saat Kunjungi Lokasi Banjir, Kandidat Pengganti Kanselir Jerman Minta Maaf

Gubernur negara bagian North Rhine-Westphalia ini dinilai tidak peka dan tidak memiliki empati terhadap kesulitan rakyat Jerman.

Terpuruknya aliansi CDU/CSU mendongkrak SPD, partai berhaluan sayap kiri yang saat ini menjadi mitra junior koalisi Merkel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com