Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ruhnama", Buku Pegangan Warga Turkmenistan untuk "Masuk Surga"

Kompas.com - 25/09/2021, 19:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Dalam dunia perbukuan, ada beberapa buku yang punya pengaruh besar. Baik secara ideologi, sosial, maupun politik.

Salah satunya adalah buku berjudul "Ruhnama".
Buku yang ditulis Saparmurat Niyazov ini, disebut gabungan dari bimbingan spiritual/moral, otobiografi dan sejarah.

Dikutip dari Wikipedia, isi buku ini mencakup cerita dan puisi, termasuk yang dibuat penyair Sufi Magtymguly Pyragy.

Baca juga: Tak Hanya Tambah Ilmu, Baca Buku Bisa Perpanjang Umur

Buku ini dibuat sebagai "bimbingan spiritual bangsa, juga dasar dari seni dan sastra negara".

Selain itu, buku ini ditulis demi menciptakan citra positif dari orang Turkmen dan definisi norma sosial, moral, agama bagi orang Turkmen modern.

Tujuan ini dapat dicapai jika "Ruhnama" menjadi "pusat" kehidupan Turkmenistan.

Ruhnama diperkenalkan masyarakat Turkmenistan secara bertahap, namun menyeluruh.

Niyazov awalnya hanya memberikan buku di sekolah dan perpustakaan. Namun pada akhirnya pengaruh "Ruhnama" menyebar hingga lebih dari itu.

Ruhnama wajib dibaca di sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pemerintahan. Tapi pengaruhnya menyebar luas, tak berhenti hanya di institusi semata.

Baca juga: Kisah Kejeniusan Kim Peek, Mampu Menghafal Buku dalam Hitungan Menit

Buku yang wajib dihapalkan calon pegawai negeri ini, memang agak kontroversial.

Pada Maret 2006, Niyazov mengatakan bahwa ia telah meminta kepada Allah untuk memastikan bahwa setiap siswa yang membaca buku itu tiga kali, secara otomatis akan masuk ke surga.

Setelah kematian Niyazov pada Desember 2006, popularitas buku ini tetap tinggi.

Pada Desember 2009, Gurbanguly Berdymukhammedov masih merekomendasikan pemerintah untuk memakai "Ruhnama" sebagai instrumen pendidikan.

Baca juga: Sinopsis The Help, Ungkap Diskriminasi Melalui Sebuah Buku

Fakta unik lain dari buku yang jadi pegangan untuk lulus ujian, mendapat pekerjaan sebagai pegawai negeri, dan untuk mendapat surat izin mengemudi ini cukup banyak.

Acara resmi kenegaraan bahkan melibatkan ratusan orang bernyanyi sambil memegang dan melakukan tarian dengan buku.

Kritik terbuka terhadap buku ini juga akan dianggap setara dengan menunjukkan rasa tidak hormat kepada presiden dan bisa dihukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com