Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garis Waktu Perang Vietnam dan Langkah Viet Cong Kalahkan AS

Kompas.com - 21/09/2021, 16:07 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Pada 1883-1945, terbentuklah kerajaan kolonial Indochina Perancis. Lalu pada
1946, komunis di Vietnam utara mulai memerangi Perancis untuk menguasai negara.

Perancis lantas mendirikan Negara Vietnam di bagian selatan negara itu.

Inilah awal mula Perang Vietnam, antara pasukan Viet Cong melawan AS.

Baca juga: Jatuhnya Afghanistan Dibandingkan dengan Akhir Perang Vietnam, Apa Kemiripannya

Dilansir CNN, garis waktu Perang Vietnam dimulai pada 2 September 1945, saat Vietnam mendeklarasikan kemerdekaan dari Perancis. Baik Perancis maupun AS tidak mengakui klaim ini.

Presiden AS Harry S Truman pun membantu Prancis dengan peralatan militer untuk memerangi pemberontak yang dikenal sebagai Viet Minh.

Pada Mei 1954, terjadilah Pertempuran Dien Bien Phu yang mengakibatkan kekalahan serius bagi Perancis.

Pada 21 Juli 1954, Vietnam menandatangani Kesepakatan Jenewa dan membagi menjadi dua negara pada paralel ke-17, utara dipimpin Komunis, selatan didukung AS.

Baca juga: Aktivis Tuntut Keadilan Warga Lokal yang Terpapar Agen Oranye Semasa Perang Vietnam

Pada 1957-1963, Vietnam Utara dan Viet Cong melawan pasukan Vietnam Selatan.

Berharap untuk menghentikan penyebaran komunisme di Asia Tenggara, AS mengirimkan lebih banyak bantuan dan penasihat militer untuk membantu pemerintah Vietnam Selatan.

Jumlah penasihat militer AS di Vietnam bertambah dari 900 pada tahun 1960 menjadi 11.000 pada tahun 1962.

Pada tahun 1964, Viet Cong, pasukan gerilya Komunis, memiliki 35.000 tentara di Vietnam Selatan.

AS mengirimkan lebih banyak pasukan untuk memerangi Viet Cong dan Vietnam Utara, dengan jumlah pasukan AS di Vietnam mencapai puncaknya pada 543.000 pada April 1969.

Sentimen anti-perang di AS pun semakin kuat seiring dengan bertambahnya jumlah pasukan.

Baca juga: Cara Unik Viet Cong Jebak Pasukan AS, Pakai Bambu sampai Ular

Pada 2 Agustus 1964, pasukan di Teluk Tonkin Vietnam Utara, menembaki kapal perusak AS yang berlabuh.

Presiden AS Lyndon Johnson salah mengklaim bahwa telah terjadi serangan kedua terhadap kapal perusak.

Kongres akhirnya mengesahkan resolusi Teluk Tonkin, yang mengizinkan intervensi skala penuh AS dalam Perang Vietnam.

Johnson memerintahkan pengeboman Vietnam Utara sebagai pembalasan atas serangan Tonkin.

Pada 5 Agustus 1964, Johnson meminta Kongres kekuatan untuk berperang melawan Vietnam Utara dan Komunis karena melanggar Kesepakatan Jenewa melawan Vietnam Selatan dan Laos.

Permintaan tersebut dikabulkan pada 7 Agustus 1964, dalam resolusi bersama Kongres.

Baca juga: Kisah Perang: Rahasia Taktik Dau Tranh yang Bungkam AS di Perang Vietnam

Tapi pada 30 Januari 1968, Vietnam Utara melancarkan serangan mendadak besar-besaran selama festival Tahun Baru Vietnam, yang disebut Tet.

Serangan itu menghantam 36 kota besar dan kecil di Vietnam Selatan. Kedua belah pihak menderita banyak korban, tetapi serangan itu menunjukkan bahwa perang tidak akan segera berakhir dengan mudah.

Opini publik AS terhadap perang meningkat, dan AS mulai mengurangi jumlah pasukan di Vietnam.

Pada 16 Maret 1968, sekitar 400 wanita, anak-anak, dan pria lanjut usia dibantai pasukan AS di desa My Lai di Vietnam Selatan.

Letnan William L Calley Jr kemudian diadili di pengadilan militer karena memimpin penggerebekan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup untuk perannya, tetapi dibebaskan pada tahun 1974 ketika pengadilan federal membatalkan hukuman.

Calley adalah satu-satunya tentara yang pernah dihukum sehubungan peristiwa itu.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS Mengaku Kalah dalam Perang Vietnam

Pada April 1970, Presiden AS Richard Nixon memerintahkan pasukan AS dan Vietnam Selatan menyerang daerah perbatasan di Kamboja dan menghancurkan pusat pasokan yang didirikan oleh Vietnam Utara.

Invasi tersebut memicu lebih banyak protes anti-perang, dan pada 3 Juni 1970, Nixon mengumumkan selesainya penarikan pasukan.

Lalu pada 8 Februari 1971, di bawah perintah Nixon, pasukan darat AS dan Vietnam Selatan, dengan dukungan pengebom B-52, menyerbu Laos selatan dalam upaya menghentikan rute pasokan Vietnam Utara melalui Laos ke Vietnam Selatan.

Tindakan ini dilakukan tanpa persetujuan Kongres dan menyebabkan lebih banyak protes anti-perang di AS.

Baca juga: Tom Hayden, Aktivis Anti-Perang Vietnam Wafat di Usia 76 Tahun

Pada 27 Januari 1973, gencatan senjata mulaibdiatur setelah pembicaraan damai.

29 Maret 1973, pasukan darat Amerika terakhir pergi. Pertempuran dimulai lagi antara Vietnam Utara dan Selatan, tetapi AS tidak kembali.

Hingga pada 30 April 1975, Vietnam Selatan menyerah kepada Vietnam Utara saat pasukan Vietnam Utara memasuki Saigon, dan sekarang disebut Kota Ho Chi Minh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com