Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nur Sajat, Transgender Pengusaha Top Malaysia Ditangkap di Thailand

Kompas.com - 21/09/2021, 08:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang transgender pengusaha top Malaysia yang menjadi buron di negaranya karena dianggap menghina agama, ditangkap di Thailand.

Penangkapannya diumumkan polisi Malaysia pada Senin (20/9/2021), dan upaya ekstradisi sedang dilakukan.

Pengusaha itu bernama Nur Sajat. Dia menjalankan bisnis kosmetik, dan pada sebuah acara keagamaan tahun 2018 mengenakan pakaian perempuan, padahal dia terlahir sebagai laki-laki.

Baca juga: Quinn, Atlet Transgender Pertama yang Meraih Medali Olimpiade

Sajat (36) setelah kasus itu kemudian didakwa pada Januari 2021 di pengadilan Islam di luar Kuala Lumpur, karena dianggap melanggar hukum syariah.

Pengadilan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan pada Februari setelah dia tidak hadir di sidang, sehingga menjadi buron.

Nur Sajat terancam hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

Polisi Malaysia mengatakan, Nur Sajat ditangkap pada 8 September di Thailand oleh otoritas imigrasi, karena memiliki paspor yang tidak sah dan didakwa dengan pelanggaran imigrasi.

Nur Sajat dicari di Malaysia karena sejumlah pelanggaran, termasuk menghambat kerja pegawai negeri, kata mereka.

Baca juga: Istri yang Baru Dinikahi Ternyata Transgender, Pria Ini Tuntut Mertuanya

"Upaya-upaya sedang dilakukan untuk membawa tersangka kembali," tambah polisi Abdul Jalil Hassan dikutip dari AFP.

Ia menambahkan, nama lengkap Nur Sajat sebenarnya adalah Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman.

Polisi tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi media Malaysia The Star melaporkan pihak berwenang Thailand menangkapnya di sebuah kondominium mewah di Bangkok, dan Nur Sajat dibebaskan dengan jaminan.

Malaysia yang merupakan negara multi-etnis mengoperasikan sistem hukum jalur ganda. Pengadilan syariah menangani beberapa kasus untuk warga negara Muslim.

Sekitar 60 persen penduduk Malaysia adalah Muslim, dan negara itu juga dihuni etnis minoritas China dan India yang cukup besar.

Baca juga: Korban Vaksin Covid-19 Palsu di India dari Orang dengan Disabilitas sampai Transgender

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com