Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis Kembar 3 Mengaku Sulit Dapat Pacar, Ini Curhat Mereka...

Kompas.com - 18/09/2021, 19:17 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Mirror

KENT, KOMPAS.com - Gadis kembar tiga di Gravesend, Kent, Inggris, mengaku sulit mendapat pacar. Mereka bilang, para lelaki sering membandingkan mana yang tercantik.

Sherena, Kayley, dan Elise Terry adalah gadis kembar tiga yang sama-sama berusia 18 tahun. Ketiganya bercerita, laki-laki yang menaksir mereka sering menghubungi tiga-tiganya sekaligus untuk meningkatkan peluang memacari salah satunya.

Mereka bertiga sangat dekat dan berjanji akan tetap begitu, meski orang-orang sering berkomentar tentang siapa yang lebih cantik atau lebih langsing.

Baca juga: Saudara Kembar 3 Lahir Bareng, Hamil Bersamaan, dan Waktu Melahirkannya Berdekatan

Sherena yang memiliki pacar berkata, "Biasanya anak laki-laki yang membandingkan kami dalam komentar di TikTok, mengatakan mana yang menurut mereka lebih cantik atau lebih langsing, kadang-kadang bisa juga perempuan (yang berkomentar), tetapi selalu tentang penampilan kami."

"Tidak enak mendengarnya dan kami berpikir aneh saja kalau orang merasa perlu menulis hal semacam itu," lanjutnya dikutip dari Mirror, Selasa (14/9/2021).

"Itu membuat lebih sulit mendapat pasangan, karena anak laki-laki merasa agak aneh mereka memiliki pacar yang mempunyai dua saudara perempuan yang mirip, itu pasti membuat mereka mundur."

Beberapa orang bahkan menyarankan kepada Sherena bahwa pacarnya harus menyukai saudara perempuannya juga karena mereka terlihat sama.

Tapi Sherena dan saudara perempuannya tidak mengindahkan saran itu.

"Kami mengerti mengapa orang berpikir demikian, tetapi kami adalah kami sendiri dan itu hanya sedikit tidak nyaman," katanya.

Elise menambahkan, "Anak laki-laki akan mencoba dan mengirim pesan kepada kami semua bersamaan untuk meningkatkan peluang mereka berkencan, yang sangat menjengkelkan."

"Kami langsung saling memberitahu jika ada laki-laki yang menghubungi kami, jadi jika itu terjadi, kami tidak akan membalasnya. Kami tidak memiliki tipe yang sama, jadi kami tidak pernah memperebutkan satu laki-laki."

Baca juga: Bayi Kembar Dempet di Belakang Kepala Berhasil Dipisahkan, Akhirnya Bisa Saling Menatap

Orang tua gadis-gadis itu, Lisa Terry (49) dan Paul Terry (47), awalnya mengira mereka hanya memiliki satu bayi ketika Lisa hamil untuk pertama kalinya.

Namun, pemindaian saat hamil 12 minggu membuat mereka kaget karena bayi yang dikandung bukan hanya satu, tetapi tiga.

Sepanjang hidup si kembar tiga, gadis-gadis itu juga sempat bingung satu sama lain, terutama di sekolah ketika mengenakan seragam yang sama.

Meski memiliki kesamaan alami dalam selera mode dan rutin bertukar pakaian, Sherena, Kayley, dan Eliso mencoba mengembangkan gaya masing-masing untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa mereka memiliki ciri khas sendiri.

Elise berkata, "Nenek, kakek, bibi, dan paman kami sering bingung membedakan karena ibu mendandani kami dengan pakaian yang sama ketika masih kecil, dan mereka kadang-kadang masih tertukar (memanggil).

Kayley menambahkan, "Kami berbagi pakaian dan riasan karena kami memiliki ukuran yang sama dan menyukai banyak hal sama, tetapi kami juga memiliki gaya kami sendiri yang membuat kami sangat berbeda.

"Saya pikir menyukai banyak hal yang sama datang secara alami dengan menjadi kembar tiga."

Dia melanjutkan, meskipun mereka suka membuat TikTok di akun @terrytriplets, itu bisa melelahkan jika ada orang yang berkomnetar, "Yang di tengah lebih cantik."

Baca juga: Anak Kembar Usia 5 Tahun Dinikahkan, Orangtuanya Percaya Mereka Reinkarnasi Sepasang Kekasih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com