Kesenjangan pada gender ini mungkin bisa dijelaskan dari lebih banyaknya petugas kesehatan perempuan yang lebih banyak divaksinasi pada awal program vaksinasi dilakukan di Australia.
Para pengamat khawatir bagaimana Pemerintah Australia nantinya akan memastikan para pria muda menjadi lebih termotivasi untuk divaksinasi.
Di Inggris, di mana vaksin diluncurkan jauh lebih cepat ketimbang di Australia, bahkan ada kesenjangan gender yang lebih mengkhawatirkan.
53 persen pria berusia 25-29 tahun di Inggris sudah mendapat dua dosis vaksin, dibandingkan dengan 62 persen perempuan di kelompok usia yang sama.
Baca juga: Moderna Gabung Vaksin Booster Covid-19 dengan Influenza, untuk Apa?
In my eyes the key to getting young guys over the line to increase #vaccination down the line is to lean on the ‘protector’ role that runs deep. E.g “Even if you don’t care about your own well-being, take one for the team, look after your mates & family.” #COVID19Aus
— Dr. Zac Seidler (@zacseidler) August 8, 2021
Hugo Toovey, seorang advokat kesehatan pria dan penyintas kanker testis dan usus, mengatakan dia prihatin dengan sikap beberapa pria muda dalam menanggapi Covid dan vaksin.
"Para pria muda melihat hal-hal seperti Covid dan berpikir, 'Yah, saya seorang pria muda, bugar dan sehat, hal-hal ini tidak akan memengaruhi saya… saya kuat. Saya tidak perlu mendapatkan vaksin'," ujarnya.
Dr Sandro Demaio setuju.
"Saya pikir kita bisa terus menyempurnakan pesan kesehatan untuk pria muda," katanya.
"Salah satu hal yang, menurut saya, lebih penting saat ini adalah pesan kesehatan yang lebih terlokalisasi. Saya senang melihat pemain footy (sepakbola Australia), melihat kantor, bahkan banyak influencer, yang lebih paham soal sains, mendengarkan para ahli, dan kemudian menggunakan platform mereka untuk menyampaikan pesan."
Jadi, meskipun mitos tentang vaksin yang menyebabkan buah zakar cukup mudah untuk dibantah, kekhawatiran beberapa pemuda tentang vaksin dan Covid pada umumnya perlu dianggap lebih serius.
"Pesan untuk pria muda hampir sama dengan pesan untuk semua orang, yaitu kalau Anda ingin menjaga kesehatan Anda sendiri, dan kesehatan keluarga Anda, kalau Anda ingin kembali bekerja, kalau Anda ingin kembali ke semua hal yang Anda nikmati dan berkumpul dengan teman-teman Anda, kalau Anda ingin menjaga kesehatan jangka panjang, fisik, mental dan reproduksi Anda, dapatkanlah vaksinasi."
Baca juga: Vaksin Sinovac dan Kisah di Baliknya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.