Keesokan paginya, Zubeidi dan milisi Palestinan lainnya jadi buronan juga dijemput, di sebuah taman truk di luar Nazareth.
Sementara, ada 2 anggota kelompok milisi Palestina yang kabur dari penjara Israel masih buron.
Keenam buronan tersebut dilaporkan telah terlibat dalam perencanaan atau melakukan serangan terhadap orang Israel, sehingga berita tentang penangkapan kembali anggota milisi Palestina yang kabur dari penjara disambut di seluruh Israel.
Abu Antoine mengatakan "pelarian tetap merupakan kemenangan bagi Palestina", tetapi mengakui bahwa penangkapan kembali telah membuat kemenangan "tidak lengkap".
Antoine ingat bahwa kakek Zubeidi telah melarikan diri pada musim panas 1958 dari penjara Shata Israel yang sejak itu ditutup.
Kliping surat kabar Palestina saat itu, yang dibagikan pekan ini di aplikasi perpesanan, mencatat "kemuliaan" yang dibawa oleh pelarian itu kepada keluarga tersebut.
Warga Palestina melakukan tindakan baru untuk meningkatkan status heroik para milisi yang kabur dari penjara isarael itu.
Tak lama setelah Israel merilis foto Zubeidi yang diborgol yang tampak sedih atas penangkapannya kembali, sebuah foto palsu mulai beredar di akun media sosial Palestina, yang menunjukkan Zubeidi tersenyum.
Falestine al-Youm (Palestine Today), suara televisi Jihad Islam, telah menyiarkan penghormatan kepada para milisi Palestina yang kabur dari penjara Israel, menyoroti Mahmud Abdullah Ardah (45 tahun) sebagai dalang pembobolan penjara.
Ardah disebutkan telah menghabiskan 25 tahun di penjara Israel.
Baca juga: Israel Tangkap Keluarga Milisi Palestina yang Kabur dari Penjara
Di rumah keluarganya Ardah di desa Arraba, tepat di luar Jenin, sebuah poster raksasa Ardah dipajang.
Mengenakan jilbab bintik-bintik putih, ibu Ardah, Fatiha, terpaku terhadap penghargaan yang disiarkan TV yang lokal.
"Ketika dia dibebaskan, saya menari dengan gembira," katanya kepada AFP. "Saya berharap pintu rumah kami akan terbuka dan dia akan ada di sana."
Saudara laki-laki Ardah, Mohammed, mengatakan kepada AFP bahwa dia dihubungi oleh seorang perwira intelijen Israel saat saudaranya dalam pelarian.
"Dia berkata kepadaku, 'Jika Mahmud pulang, biarkan dia mencium ibunya lalu hubungi kami dan kami akan menangkapnya'."
"Saya mengatakan kepadanya 'tidak, saya tidak akan menelepon Anda,'", kata Mohammed menceritakan, meskipun Ardah tidak pernah datang.
Ardah ditangkap di Nazareth, tanpa melakukan perlawanan, setelah dikejar oleh helikopter Israel.
"Saya tidak bisa mempercayainya," kata saudara laki-laki milisi Palestina tersebut.
"Tapi saya pikir, 'setidaknya dia masih hidup'. Dan saya menyadari bahwa baginya 5 hari kebebasan sama dengan 50 tahun."
Baca juga: Israel Tangkap 4 Milisi Palestina yang Kabur dari Penjara Berkeamanan Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.