Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabuk Darat, Aung San Suu Kyi Batal Hadir di Sidang

Kompas.com - 14/09/2021, 11:23 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar yang digulingkan oleh pihak militer negara tersebut, batal untuk menghadiri persidangan pada Senin (13/9/2021).

Anggota dari tim kuasa hukum Suu Kyi mengatakan bahwa wanita berusia 76 tahun tersebut sedang dalam kondisi sakit akibat kelelahan dalam perjalanan

Pengacara Suu Kyi, Min Min Soe, mengatakan kliennya tidak terjangkit virus corona, tapi merasa sakit dikarenakan sudah lama tidak melakukan perjalanan jauh.

Baca juga: Saksi Positif Covid-19, Sidang Aung San Suu Kyi Terhambat

Suu Kyi ditahan dengan berbagai macam tuntutan sejak digulingkan dari kursi kepemimpinannya pada 1 Februari lalu.

Pemenang Nobel Perdamaian tersebut sebelumnya telah menghabiskan hidupnya dalam setengah tiga dekade terakhir dalam penahanan atas sikapnya melawan kediktatoran di negaranya tersebut.

Selama masa penahanan itu, kondisi kesehatan Suu Kyi terus mendapatkan pemantauan.

“Sakit yang ia alami tidak serius… Ia hanya mengalami mabuk darat. Dia merasa tidak sanggup dan memberitahu kami bahwa ia ingin beristirahat,” Min Min Soe mengatakan pada Reuters.

Selama penahanan sejak Februari lalu, Suu Kyi hanya dapat berkomunikasi dengan dunia luar melalui tim kuasa hukumnya. Timnya menambahkan bahwa pihak berwenang membatasi dan terus memantau akses komunikasi yang diberikan kepada Suu Kyi.

Ia menjalani persidangan di ibu kota Naypyidaw dengan bermacam tuntutan, di antaranya mengenai pengiriman dan kepemilikan walkie-talkie secara ilegal serta pelanggaran protokol kesehatan terkait virus corona.

Baca juga: Militer Myanmar Tuntut Aung San Suu Kyi atas Kepemilikan Walkie Talkie

Di kasus yang berbeda, Suu Kyi telah dituduh menerima suap besar dan didakwa membocorkan rahasia resmi negara. Ia menghadapi ancaman hukuman hingga 14 tahun penjara pada kasus tersebut.

Tim kuasa hukumnya telah menyangkal semua tuduhan tersebut.

Khin Maung Zaw, yang mengepalai tim kuasa hukum Suu Kyi, mengatakan bahwa kliennya tidak bisa hadir pada persidangan hari Senin dan hakim telah menyetujui permintaan tersebut.

“Dia tampak kurang sehat, bersin-bersin dan berkata kalau ia kecapekan. Oleh karena itu, tim kuasa hukum hanya berbicara dengannya sebentar saja,” Ia mengatakan dalam pesan singkat yang dikutip VOA Indonesia.

Baca juga: Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar Ingin Punya Akses ke Aung San Suu Kyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Gara-gara Masuk Kardus Paket, Kucing Ini Terjebak sampai Luar Kota

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com