Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Bersantai di Rumah Mantan Wapres Afghanistan yang Dilengkapi Spa dan Kolam Renang

Kompas.com - 13/09/2021, 14:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok Taliban terabadikan tengah menikmati waktu santai mereka di rumah mantan wapres Afghanistan, yang dilengkapi spa hingga kolam renang.

Rumah yang direbut oleh milisi milik Abdul Rashid Dostum, mantan wakil presiden periode 2014-2020 dan salah satu panglima perang terkuat di sana.

Sebanyak 150 milisi yang bersantai di sana adalah anggota dari Qari Salahuddin Ayoubi, salah satu komandan berpengaruh Taliban.

Baca juga: Komandan Taliban Telepon Langsung Polisi Afghanistan, Beri Perintah Kembali Amankan Bandara

Ayoubi langsung menempati rumah mewah itu pada 15 Agustus, hari ketika mereka merebut Kabul dari pemerintah Afghanistan.

Dilansir The Sun Minggu (12/9/2021), rumah milik Dostum tersebut begitu mewah dan hanya bisa dibayangkan di benak publik setempat.

Lampu gantung kaca besar ditaruh di aula yang luas, sofa empuk melengkapi lounge, dan kolam renang yang dilengkapi ubin pirus rumit.

Kediaman si mantan wapres itu bahkan mempunyai spa, kamar mandi uap ala Turki, hingga pusat kebugaran yang begitu lengkap.

Rumah ini jelas berbeda dari tempat yang ditinggali anggota Taliban, di mana mereka bermukim di goa dan pegunungan.

Tetapi Ayoubi yang kini menjadi pemilik rumah itu melarang anak buahnya menikmati kemewahan yang disediakan.

Baca juga: Taliban Masih Buru Lawannya, 4 Agen Kontraterorisme Afghanistan Dibunuh Setelah Terlacak

"Islam tidak pernah mengajurkna kita bermewah-mewahan," kata Ayoubi yang menegaskan, ganjaran sesungguhnya adalah saat mereka di surga.

Pemilik sebelumnya, Abdul Rashid Dostum, merupakan figur yang sangat berpengaruh dalam sejarah negara Afghanistan.

Selama hidupnya, Dostum pernah menjadi pemimpin komunis, pasukan penerjun payung, panglima milisi, hingga wakil presiden.

Meski dirinya dituduh melakukan kejahatan perang, pemerintah membutuhkan pengalaman tempur Dostum dan kebenciannya terhadap Taliban.

Tetapi, lawan ternyata berhasil mendapatkan kediamannya.Dostum pun dilaporkan mengungsi ke Uzbekistan.

Baca juga: Taliban Izinkan Perempuan Belajar di Universitas, asalkan…

Pada 2001, Dostum dituding membunuh 2.000 anggota Taliban, mengurung mereka di kontainer di tengah gurun, membuat mereka tewas kehabisan udara.

Disinggung apakah milisi berniat melakukan balas dendam dengan orang yang pernah menyakiti mereka, Ayoubi menyanggahnya.

"Jika orang lain yang tertindas datang ke tempat ini, mungkin yang Anda lihat adalah sisa-sisa rumahnya," kata dia.

Ayoubi mengatakan, pemerintahan baru yang dipimpin Taliban berjanji tidak akan membiarkan anggotanya bermewah-mewahan.

"Kami berpihak kepada rakyat kecil," ujar dia di saat puluhan tamu tengah menunggu dengan tertib di luar rumah.

Baca juga: Taliban Eksekusi Saudara Mantan Wakil Presiden Afghanistan di Panjshir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com