Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa Tandingan oleh Ratusan Wanita Pro-Taliban di Afghanistan: Kami Mendukung Pemerintah dengan Segenap Kekuatan

Kompas.com - 12/09/2021, 12:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Ratusan wanita pro-Taliban dengan menggunakan hijab lengkap hadiri kuliah umum di universitas Kabul pada Sabtu (11/9/2021) untuk mendukung segregasi gender di bawah garis keras rezim baru pemerintah Afghanistan.

Sekitar 300 wanita berhijab dari ujung kepala hingga kaki sambil mengibarkan bendera putih Taliban, berbicara mencerca Barat dan menyatakan dukungan mereka untuk kebijakan rezim baru Afghanistan.

Di Universitas Pendidikan Shaheed Rabbani di ibu kota Kabul, ratusan wanita yang hadir itu dikatakan adalah para mahasiswa.

Baca juga: Milisi Taliban Penggal Kepala Tentara Afghanistan Saat Juru Bicara Bilang: Fokus Bangun Negara Sejahtera

Para wanita tersebut berbicara mengkritik para wanita lain yang berunjuk rasa dalam beberapa hari ini di Afghansitan, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Sabtu (11/9/2021).

Mereka membela pemerintahan baru Emirat Islam Afghanistan, yang melarang unjuk rasa tanpa izin Kementerian Kehakiman.

"Kami menentang para perempuan yang berunjuk rasa di jalan-jalan, mengklaim mereka adalah wakil perempuan," kata pembicara pertama, menutup kepala sampai ujung kaki.

"Apakah kebebasan menyukai pemerintahan terakhir (rezim Ashraf Ghani)? Tidak, itu bukan kebebasan. Pemerintah terakhir menyalahgunakan perempuan. Mereka merekrut wanita hanya karena kecantikan mereka," klaimnya.

Beberapa peserta yang hadir di tribun sambil menggendong bayi, yang kadang-kadang menangis, sementara yang lain adalah gadis-gadis muda yang terlihat terlalu muda untuk masuk universitas.

Baca juga: 150 Lebih Anggota Taliban Kini Tempati Istana Mewah Mantan Wapres Afghanistan yang Ditinggalkan

Seorang mahasiswa bernama Shabana Omari mengatakan kepada orang banyak bahwa dia setuju dengan kebijakan Taliban bahwa perempuan harus menutupi kepala mereka.

"Mereka yang tidak mengenakan jilbab merugikan kita semua," katanya, mengacu pada jilbab yang dikenakan oleh banyak wanita Muslim.

"Hijab bukanlah hal individu," ujarnya.

Pembicara lain, Somaiya, mengatakan sejarah telah berubah sejak Taliban kembali.

"Setelah ini kita tidak akan melihat 'bihijabi' (orang yang tidak memakai jilbab)," katanya.

"Perempuan akan aman setelah ini. Kami mendukung pemerintah kami dengan segenap kekuatan kami," terangnya.

Setelah pidato di aula pertemuan, para wanita berjalan dalam barisan terorganisir tidak jauh dari universitas tersebut, memegang spanduk, dan dikawal oleh tentara Taliban yang membawa senapan.

Baca juga: Pasukan Anti-Taliban di Lembah Panjshir Belum Menyerah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com