Kisah yang sama juga dialami Laurel Homer, anak tunggal dari LeRoy Homer, co-pilot yang tewas dalam insiden di United Flight 83.
Masih dilansir NPR, LeRoy masih berusia 36 tahun ketika meninggal. Sementara Laurel, masih berusia 10 bulan ketika ayahnya tewas dalam kecelakaan itu.
"Saya tidak tahu banyak," katanya. "Itu adalah sesuatu yang tidak banyak saya tanyakan."
Bagi Laurel, menutup-nutupi fakta kematian ayahnya merupakan tindakan perlindungan.
"Itu adalah sesuatu yang membuat saya tumbuh dengan rasa malu," katanya.
"Saya tidak normal seperti semua orang yang di sekolah. Itu adalah sesuatu yang membuat saya sangat rentan dan itu membuat saya berbeda. Dan saya tidak suka orang tahu."
"Cara ibu saya menjelaskannya kepada saya adalah bahwa ada orang jahat di pesawatnya dan dia pergi karena orang-orang jahat itu," katanya.
"Jadi pada dasarnya itu membuat saya takut pada semua pria, termasuk anggota keluarga, orang asing, semua orang," tambahnya.
Baca juga: Tragedi 9/11 Ubah Dunia Penerbangan, Langgar Privasi Berdalih Proteksi
Tetapi, terapi anak membantu menyelesaikan masalahnya. Begitu pula perkemahan musim panas untuk anak-anak yang kehilangan orang-orang terkasih pada 9/11, atau sering disebut Camp Better Days.
Di sana, kata Laurel, dia tidak merasa berbeda atau rentan. Semua orang mengerti apa yang dia alami.
"Mereka semua berbagi ruang kosong yang sama di jantung keluarga mereka," ujarnya.
Laurel, yang saat ini berusia 20 tahun, memulai tahun terakhirnya di Universitas Rutgers, mengambil jurusan ilmu hewan pendamping.
Dia biasanya menghindari upacara peringatan pada 9/11 dan cenderung berduka sendirian.
Dia mencoba untuk mengabaikan pengingat yang terus-menerus, di berita, di media sosial, tentang apa artinya hari itu bagi dia dan keluarganya.
Baca juga: Koleksi Museum 9/11 AS, Bukti Pilu Selasa Kelabu di WTC
Di sisi lain, untuk menghormati warisan LeRoy Homer, ibu Laurel, Melodie Homer, mendirikan LeRoy W Homer Jr Foundation, yang memberikan beasiswa kepada kaum muda yang tertarik dengan karier di bidang penerbangan.
"Saya senang ibu saya bisa membuat sesuatu yang baik dari situasi yang buruk," kata Laurel.
"Dia jelas menunjukkan bahwa hal-hal baik bisa datang dari situasi itu."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.