Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Serangan 9/11, Ini Kisah Para Anak yang Kehilangan Orang Tua

Kompas.com - 11/09/2021, 11:19 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Kisah yang sama juga dialami Laurel Homer, anak tunggal dari LeRoy Homer, co-pilot yang tewas dalam insiden di United Flight 83.

Masih dilansir NPR, LeRoy masih berusia 36 tahun ketika meninggal. Sementara Laurel, masih berusia 10 bulan ketika ayahnya tewas dalam kecelakaan itu.

"Saya tidak tahu banyak," katanya. "Itu adalah sesuatu yang tidak banyak saya tanyakan."

Bagi Laurel, menutup-nutupi fakta kematian ayahnya merupakan tindakan perlindungan.

"Itu adalah sesuatu yang membuat saya tumbuh dengan rasa malu," katanya.

"Saya tidak normal seperti semua orang yang di sekolah. Itu adalah sesuatu yang membuat saya sangat rentan dan itu membuat saya berbeda. Dan saya tidak suka orang tahu."

"Cara ibu saya menjelaskannya kepada saya adalah bahwa ada orang jahat di pesawatnya dan dia pergi karena orang-orang jahat itu," katanya.

"Jadi pada dasarnya itu membuat saya takut pada semua pria, termasuk anggota keluarga, orang asing, semua orang," tambahnya.

Baca juga: Tragedi 9/11 Ubah Dunia Penerbangan, Langgar Privasi Berdalih Proteksi

Tetapi, terapi anak membantu menyelesaikan masalahnya. Begitu pula perkemahan musim panas untuk anak-anak yang kehilangan orang-orang terkasih pada 9/11, atau sering disebut Camp Better Days.

Di sana, kata Laurel, dia tidak merasa berbeda atau rentan. Semua orang mengerti apa yang dia alami.

"Mereka semua berbagi ruang kosong yang sama di jantung keluarga mereka," ujarnya.

Laurel, yang saat ini berusia 20 tahun, memulai tahun terakhirnya di Universitas Rutgers, mengambil jurusan ilmu hewan pendamping.

Dia biasanya menghindari upacara peringatan pada 9/11 dan cenderung berduka sendirian.

Dia mencoba untuk mengabaikan pengingat yang terus-menerus, di berita, di media sosial, tentang apa artinya hari itu bagi dia dan keluarganya.

Baca juga: Koleksi Museum 9/11 AS, Bukti Pilu Selasa Kelabu di WTC

Di sisi lain, untuk menghormati warisan LeRoy Homer, ibu Laurel, Melodie Homer, mendirikan LeRoy W Homer Jr Foundation, yang memberikan beasiswa kepada kaum muda yang tertarik dengan karier di bidang penerbangan.

"Saya senang ibu saya bisa membuat sesuatu yang baik dari situasi yang buruk," kata Laurel.

"Dia jelas menunjukkan bahwa hal-hal baik bisa datang dari situasi itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com