Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 September dalam Sejarah: Tragedi 9/11 Guncang AS pada 2001

Kompas.com - 11/09/2021, 10:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Pesawat tersebut dibajak 40 menit setelah lepas landas.

Para penumpang juga telah mengetahui insiden yang terjadi di New York dan Washington saat pesawat mengalami delay.

Mengetahui bahwa pesawat tidak kembali ke bandara seperti yang diklaim para pembajak, sekelompok penumpang dan pramugari merencanakan pemberontakan.

Para penumpang melawan keempat pembajak dan diduga menyerang kokpit dengan alat pemadam kebakaran.

Pesawat itu kemudian terbalik dan melesat ke tanah dengan kecepatan lebih dari 500 mil per jam

Baca juga: Detik-detik Serangan 11 September 2001, 4 Pesawat Tewaskan Hampir 3.000 Orang

United Airlines juga melaporkan pesawatnya yang lain dengan nomor penerbangan 175, jenis Boeing 767, berpenumpang 65 orang, dengan rute Boston-Los Angeles juga jatuh.

"Kami sangat ngeri dengan kejadian tragis ini. Seluruh pikiran dan doa kami panjatkan bagi semua korban dan keluarganya yang terlibat," kata Ketua American Airlines Donald Carty, seperti diwartakan Harian Kompas (12/9/2001).

Kalimat itu dikeluarkan karena pihak berwenang tertinggi di bidang keamanan yang bekerja sama sangat dekat dengan Pemerintah AS tidak mengizinkan mengeluarkan informasi lain.

Pemerintah AS juga telah menutup seluruh penerbangan sipil.

Dalam sekejap, AS, khususnya Manhattan (New York) dan Washington dipenuhi kabut.

World Trade Center, menara kembar pencakar langit yang terdiri dari 110 lantai itu, dan merupakan gedung tertinggi di New York.

Sekitar 40.000 orang bekerja di kedua gedung tersebut dan lebih dari 150.000 orang setiap hari mengunjungi tempat itu untuk berbisnis atau sekadar melihat-lihat.

Pada pukul 09.00 malam waktu setempat, Presiden Georde W Bush menyampaikan pidato di televisi dari Oval Office dan menyatakan bahwa serangan itu ulah para teroris.

"Serangan teroris dapat mengguncang fondasi bangunan terbesar kita, tetapi tidak dapat menyentuh fondasi Amerika. Tindakan ini menghancurkan baja, tetapi tidak bisa mematahkan tekad baja Amerika," ujar Bush.

Baca juga: Koleksi Museum 9/11 AS, Bukti Pilu Selasa Kelabu di WTC

Jaringan teroris al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan itu.

Aksi tersebut diyakini sebagai bentuk pembalasan atas dukungan AS terhadap Israel dan kehadiran militernya yang terus berlanjut di Timur Tengah.

Beberapa pelaku penyerangan telah tinggal di AS selama lebih dari setahun dan telah mengambil pelajaran terbang di sekolah penerbangan komersial Amerika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com