Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Morteza Mehrzadselakjani, Atlet Tertinggi dalam Sejarah Paralimpiade Andalan Iran Raih Emas

Kompas.com - 06/09/2021, 16:38 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

TOKYO, KOMPAS.com - Dengan tinggi dua meter, 46 sentimeter (delapan kaki, satu inci), Morteza Mehrzadselakjani adalah senjata rahasia tim voli duduk Iran dalam Paralimpiade Tokyo 2020.

Lebih dikenal sebagai Mehrzad, atlet paralimpiade tertinggi dalam sejarah ini juga merupakan pria tertinggi kedua di dunia.

Dia membantu Iran berhasil mempertahankan gelar Paralimpiade pada Sabtu (4/9/2021) dengan 3-1 (25-21; 25-14; 19-25; 25-17 ) kemenangan melawan Komite Paralimpik Rusia (RPC).

Baca juga: Zheng Tao, Perenang Tanpa Lengan Asal China Sabet 4 Medali Emas Paralimpiade Tokyo 2020

Setelah memenangkan tujuh medali emas sejak 1988, kemenangan itu semakin mengukuhkan status dominan Iran di ajang tersebut.

Mehrzad, yang juga merupakan bagian dari tim pemenang di Paralimpiade Rio lima tahun lalu, mencatatkan 25 spike, dua blok, dan satu ace di final melawan RPC, satu-satunya tim selama turnamen yang berhasil menang satu set melawan Iran .

Dia memimpin skor dengan 28 poin untuk Iran, sementara rekan setimnya Meisam Ali Pour menyumbang 17 dan Viktor Milenin mencetak 30 poin untuk RPC.

Mehrzad yang berusia 33 tahun mulai bermain bola voli duduk untuk tim nasional enam bulan sebelum Olimpiade Rio.

Sebelum pertandingan final Paralimpiade Tokyo ini, dia mengakui bagaimana olahraga itu telah mengubah hidupnya.

"Sebelum mulai bermain bola voli duduk, saya duduk di rumah karena saya malu dengan tinggi badan saya," katanya kepada wartawan setelah kemenangan semifinal Iran melawan Bosnia dan Herzegovina melansir CNN pada Minggu (5/9/2021).

"Setelah saya berada di sebuah program TV, program voli duduk meminta saya untuk bergabung dan (kejadian) itu seperti sulap. Itu banyak mengubah hidup saya."

Baca juga: Menpora Malaysia Turun Tangan Usut Pencabutan Medali Emas Ziyad di Paralimpiade Tokyo

Duduk di lantai dengan tangan terangkat, Mehrzad mencapai ketinggian lebih dari enam kaki (1,8 meter), menjadikannya aset tak ternilai di lapangan voli.

Namun, dia mengaku merasa tidak nyaman menerima begitu banyak sorotan dibandingkan rekan satu timnya.

"Ini sangat sulit bagi saya," kata Mehrzad, yang didiagnosis dengan akromegali pada usia muda. Kondisi yang menyebabkan orang memiliki hormon pertumbuhan berlebih.

Sebagai seorang remaja, patah tulang panggul yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda menghentikan pertumbuhan kaki kanannya.

Insiden itu membuat kaki kanan Mehrzad lebih pendek dari kirinya, dan membuatnya sulit berjalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com