Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Salahkan Houthi Atas Serangan 3 Rudal Balistik

Kompas.com - 05/09/2021, 16:45 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

RIYADH, KOMPAS.com - Pihak berwenang Arab Saudi mengatakan mereka telah mencegat 3 rudal balistik yang menargetkan wilayah timur negara itu serta kota Najran dan Jazan di selatan.

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan pada Sabtu (4/9/2021) itu, tetapi koalisi pimpinan Saudi yang memerangi Houthi di Yaman menyalahkan kelompok pemberontak yang bersekutu dengan Iran.

Melansir Al Jazeera pada Minggu (5/9/2021), tidak ada laporan korban tewas dalam serangan itu.

Baca juga: Arab Saudi Cegat 3 Rudal Balistik Houthi dari Yaman

Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa rudal yang ditujukan ke wilayah timur dicegat di atas kota Dammam.

Pecahan rudal yang tersebar di lingkungan Suburb Dammam, melukai 2 anak Saudi, sementara 14 rumah mengalami kerusakan ringan, kata kantor berita resmi SPA, mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan.

Sebelumnya, koalisi juga melaporkan intersepsi 3 drone bermuatan bahan peledak menuju Arab Saudi.

Serangan itu terjadi 4 hari setelah sebuah pesawat tak berawak menghantam Bandara Internasional Abha di selatan, melukai 8 orang dan merusak sebuah pesawat sipil.

Baca juga: Korea Selatan Kembangkan Rudal Balistik dengan Jangkauan Seluruh Wilayah Korea Utara

Kelompok Houthi di Yaman secara teratur meluncurkan drone dan rudal ke kerajaan, termasuk serangan udara yang ditujukan ke instalasi minyak Saudi.

Pada September 2019, terjadi serangan terhadap 2 pabrik Saudi Aramco di timur yang melumpuhkan setengah dari produksi minyak negara itu.

Sebuah sumber yang mengetahui masalah serangan rudal balistik pada Sabtu (4/9/2021) mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada dampak pada fasilitas milik negara raksasa minyak yang dikendalikan Aramco itu dan bahwa serangan terjadi di luar fasilitas Aramco.

“Kementerian Pertahanan akan mengambil langkah yang diperlukan dan langkah pencegahan untuk melindungi tanah serta kemampuannya," ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan menurut SPA.

Baca juga: Menhan AS: Rudal Balistik Korea Utara Ancaman bagi Washington

"Menghentikan serangan permusuhan dan lintas perbatasan untuk melindungi warga sipil, sesuai dengan hukum humaniter internasional,” imbuhnya.

Koalisi militer pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015, mendukung pasukan pemerintah terguling Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang memerangi Houthi.

Konflik yang parah telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi, yang mengakibatkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Sementara PBB mendorong untuk mengakhiri perang, Houthi telah menuntut pembukaan kembali bandara Sanaa, ditutup di bawah blokade Saudi sejak 2016, sebelum gencatan senjata atau negosiasi.

Utusan baru PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, secara resmi menjalankan tugasnya pada hari Minggu.

Baca juga: China Ancam Jadikan Australia Target Rudal Balistik jika Ikut Campur Taiwan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com