Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Tunjuk Mantan PM Muhyiddin sebagai Ketua Dewan Pemulihan Virus Corona

Kompas.com - 05/09/2021, 12:13 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia menunjuk mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin sebagai Ketua Dewan Pemulihan Nasional, yang akan fokus pada perbaikan ekonomi “Negeri Jiran” dari pandemi virus corona.

Pengumuman itu disampaikan oleh Kepala Sekretaris Pemerintah Malaysia pada Sabtu (4/9/2021) melansir Reuters.

Baca juga: Politisi Malaysia Heran Covid-19 Indonesia Lebih Cepat Turun Dibanding Negaranya

Kabinet pemerintah Malaysia menyetujui penunjukan mantan perdana menteri, yang baru lengser, untuk menduduki jabatan tingkat menteri tersebut pada Rabu (1/9/2021).

"Penunjukan itu dilakukan karena pemerintah yakin dengan kemampuan Muhyiddin dalam mempelopori strategi pemulihan nasional untuk mencapai dampak ekonomi terbaik dan memulihkan kehidupan masyarakat yang terkena dampak parah pandemi Covid-19," menurut Kepala Sekretaris Pemerintah Malaysia dalam sebuah pernyataan.

Muhyiddin mengundurkan diri pada Agustus setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen.

Kepemimpinannya menerima kritik karena dinilai salah menangani pandemi Covid-19 Malaysia. Pasalnya, infeksi Covid-19 di negara itu justru mencapai rekor tertinggi meski lebih dari dua bulan menerapkan lockdown nasional.

Pengunduran diri Muhyiddin mengakhiri 17 bulan yang penuh gejolak di pemerintahan Malaysia, tugas terpendek dari seorang pemimpin “Negeri Jiran”.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Duduk Perkara Atlet Paralimpiade Malaysia Dicabut Medali Emasnya | Warga Korea Utara Culik Anak-anak Kaya

Proses itu pun awalnya dikhawatirkan dapat berdampak pada upaya untuk memulai kembali ekonomi yang dilanda pandemi dan mengekang kebangkitan infeksi Covid-19.

Ekonomi terbesar ketiga di Asia Tenggara itu telah mencatat rata-rata lebih dari 20.000 kasus selama lebih dari empat minggu.

Menurut angka dari Our World in Data yang diterbitkan 1 September, kasus baru Covid-19 Malaysia per satu juta orang sekarang 572,43 dibandingkan dengan Indonesia 37,40, Filipina 126,95 dan Myanmar 61,27.

Malaysia juga menduduki puncak angka kematian Covid-19 di kawasan Asia Tenggara, dengan 8,48 per satu juta orang.

Menurut situs web yang sama Vietnam berada di urutan kedua dengan 8,19 kematian harian per satu juta orang, sementara di Indonesia adalah 2,36.

Seorang Politisi Malaysia dalam kritiknya menilai "Negeri Jiran" mungkin akan memecahkan angka dua juta total kumulatif kasus Covid-19 dan memecahkan angka 20.000 kematian akibat Covid-19, ketika merayakan Hari Malaysia ke-58 pada 16 September 2021.

Dengan begitu, Malaysia akan menyalip dua negara, Irak dan Belanda, dan menduduki peringkat ke-21 di antara negara-negara dengan total kumulatif kasus Covid-19 terbanyak, bergabung dengan 20 negara lain dengan lebih dari dua juta kasus Covid-19.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Duduk Perkara Atlet Paralimpiade Malaysia Dicabut Medali Emasnya | Warga Korea Utara Culik Anak-anak Kaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com