Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Komite Cabut Medali Emas dan Rekor Dunia Atlet Paralimpiade Malaysia

Kompas.com - 02/09/2021, 10:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Komite Paralimpiade Internasional pada Rabu (1/9/2021) menjelaskan keputusannya mendiskualifikasi atlet tolak peluru Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli, yang meraih medali emas bahkan memecahkan rekor dunia.

Muhammad Ziyad Zolkefli datang terlambat di final tolak peluru F20 Paralimpiade Tokyo 2020, Selasa (31/8/2021), tetapi masih diizinkan bertanding.

Kategori F20 dalam tolak peluru adalah untuk atlet dengan disabilitas intelektual.

Baca juga: Netizen Malaysia Marah Besar Emas Paralimpiade Dicabut, Kedubes Ukraina sampai Gembok Akun Medsos

Konflik kemudian terjadi setelah Muhammad Ziyad Zolkefli meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia, tetapi tidak diakui panitia.

Muhammad Ziyad Zolkefli didiskualifikasi bersama dua atlet tolak peluru lainnya.

Ofisial memutuskan, ketiga atlet tersebut tidak memiliki alasan kuat atas keterlambatannya masuk Call Room (ruang panggil).

Medali emas lalu dicabut dari Muhammad Ziyad Zolkefli dan diberikan ke Maksym Koval dari Ukraina.

Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional, Craig Spence, mengatakan bahwa wasit memutuskan tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk keterlambatan Ziyad. Bandingnya juga ditolak.

Meskipun demikian, Spence berujar atlet Ukraina yang diberi medali emas sekarang mendapat banyak hujatan dari orang Malaysia.

"Orang-orang menyebut Ukraina mencuri emas. Tidak, sama sekali tidak. Orang Ukraina tidak ada hubungannya dengan itu. Para atletnya yang terlambat," kata Spence dikutip dari AFP.

"Ada luapan emosi besar-besaran dari banyak orang Malaysia di media sosial. Sangat kasar. Konyol, menurut saya," tambahnya.

Baca juga: Malaysia Bersumpah Perjuangkan Nasib Atlet Paralimpiade yang Medali Emasnya Dicabut

Lebih lanjut Spence memaparkan, ketiga atlet yang telat itu berdalih mereka belum mendengar pengumuman untuk berkumpul atau didengar dalam bahasa yang tidak mereka mengerti.

Walau begitu, Spence menjelaskan, atlet-atlet lainnya bisa sampai di sana tepat waktu.

Sementara itu di media sosial, banyak orang menolak keras diskualifikasi Muhammad Ziyad Zolkefli, yang memenangi emas di Paralimpiade Rio 2016.

Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin, mengecam kasus ini sebagai keputusan yang memalukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com