Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kekayaan Pablo Escobar, Pernah Bakar Uang untuk Penghangat

Kompas.com - 28/08/2021, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Rumah ini dilaporkan menelan biaya 63 juta dollar AS.

Di dalamnya punya fasilitas gila-gilaan. Mulai dari lapangan sepak bola, patung dinosaurus, danau buatan, arena adu banteng, sisa-sisa hangus dari koleksi mobil klasik yang dihancurkan oleh kartel saingan, lapangan terbang, lapangan tenis, dan kebun binatang.

Baca juga: Pablo Escobar dan Kisah Asmara Terselubungnya dengan Virginia Vallejo

Koleksi Hewan Kebun Binatang

Kebun binatang pribadi Escobar adalah rumah bagi sekitar 200 hewan, termasuk gajah, burung unta, zebra, unta, dan jerapah.

Banyak dari makhluk itu diselundupkan ke negara itu dengan pesawat narkoba Escobar.

Setelah kematiannya pada tahun 1993, sebagian besar hewan dipindahkan ke kebun binatang. Namun, empat kuda nil tertinggal. Mereka pun segera berlipat ganda.

Pada tahun 2016, lebih dari 40 tinggal kuda nil tingg di daerah tersebut dan punya potensi berbahaya karena telah merusak peternakan.

Baca juga: Menguak Kisah Hidup Pablo Escobar, Bandar Narkoba Terkaya di Dunia

Membangun Penjara Sendiri

Pada tahun 1991 Escobar menawarkan diri untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang, jika dia diizinkan membangun penjaranya sendiri.

Anehnya para pejabat Kolombia dikabarkan setuju. Hasilnya adalah La Catedral yang mewah.

Tidak hanya fasilitas klub malam, ada pula sauna, air terjun, dan lapangan sepak bola.

Penjara juga dilengkapi telepon, komputer, dan mesin faks.

Namun, setelah Escobar menyiksa dan membunuh dua anggota kartel di La Catedral, para pejabat memutuskan untuk memindahkannya ke penjara yang kurang akomodatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Carlo Acutis, Remaja Italia yang Dijuluki 'Influencer Tuhan' Akan Jadi Santo Milenial Pertama

Internasional
Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com