Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Afghanistan Melahirkan saat Penerbangan Evakuasi

Kompas.com - 22/08/2021, 22:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com – Seorang wanita hamil yang dievakuasi dari Afghanistan melahirkan dalam penerbangan evakuasi.

Laporan tersebut disampaikan Komando Mobilitas Udara AS melalui Twitter pada Minggu (22/8/2021).

Melansir BBC, wanita tersebut hendak melahirkan dalam penerbangan ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman.

Baca juga: Taktik Perang Mao Zedong Disebut Jadi Inspirasi Taliban Menguasai Afghanistan

Selama penerbangan, sang ibu tiba-tiba hendak melahirkan dan mulai mengalami komplikasi.

Komandan pesawat memutuskan untuk menurunkan ketinggian pesawat guna meningkatkan tekanan udara di dalam pesawat.

Setelah tekanan udara meningkat, kondisi sang ibu dikabarkan mulai stabil kembali.

Akhirnya, pesawat mendarat di pangkalan tujuan dan personel medis segera naik ke pesawat. Personel medis ini lantas membantu persalinan di ruang kargo pesawat.

Setelah itu, ibu dan bayinya dibawa ke klinik kesehatan terdekat dan dilaporkan dalam keadaan yang baik.

Baca juga: Kelompok Gerilyawan Afghanistan Siap Perang Jangka Panjang dengan Taliban, tapi...

Melarikan diri

Sementara itu, ribuan warga Afghanistan berada di luar bandara Kabul, Afghanistan selama beberapa hari setelah Taliban menguasai kota itu.

Mereka menunggu di bawah terik matahari sambil berdesakan untuk mengambil kesempatan melarikan diri dari negara itu.

Saat ini, pasukan AS-lah yang mengendalikan bandara tersebut.

Pada Sabtu (21/8/2021), Gedung Putih menyatakan bahwa sejauh ini sekitar 17.000 orang telah diterbangkan dari bandara itu oleh militer AS.

Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden menetapkan 31 Agustus sebagai tenggat waktu untuk penarikan semua pasukan AS dari negara itu.

Baca juga: Putin dan Erdogan Bahas Situasi Afghanistan, Sepakat Perkuat Koordinasi

Namun, beberapa negara sedang mengupayakan perpanjangan tenggat waktu untuk membantu mengevakuasi warga mereka dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka.

"Mereka ingin mengevakuasi 60.000 orang mulai saat ini hingga akhir bulan," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell kepada AFP, Sabtu.

"Secara matematis tidak mungkin,” ujarnya.

Sementara itu, Taliban menyalahkan AS atas kekacauan yang terjadi di bandara Kabul.

"Amerika, dengan segala kekuatan dan fasilitasnya, telah gagal menertibkan bandara," kata pejabat Taliban Amir Khan Mutaqi.

Baca juga: Kisah Hidup Wanita Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban pada 1999

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com