Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Gerilyawan Afghanistan Siap Perang Jangka Panjang dengan Taliban, tapi...

Kompas.com - 22/08/2021, 17:25 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Kelompok gerilyawan yang dibentuk pemerintahan tersisa Afghanistan menyatakan, mereka siap konflik jangka panjang dengan Taliban.

Tetapi melalui juru bicaranya, pasukan perlawanan itu menegaskan mereka siap untuk berunding dengan pemberontak.

Sejak milisi menguasai Kabul pada 15 Agustus 2021, ribuan orang berusaha menyelamatkan diri ke Lembah Panjshir.

Baca juga: Wapres Afghanistan Mulai Bentuk Kelompok Gerilya Melawan Taliban

Juru bicara perlawanan Ali Maisam Nazary menuturkan, mereka semua bergabung bersama pasukan dari pemerintah tersisa.

Wakil Presiden Amrullah Saleh dan pemimpin milisi setempat Ahmad Massoud mengumpulkan pasukan gerilya untuk melawan Taliban.

Massoud merupakan putra Ahmad Shah Massoud, komandan Mujahidin legendaris yang dibunuh Al Qaeda pada 9 September 2001.

Seperti diwartakan AFP Minggu (22/8/2021), Nazary menerangkan kekuatan tempur mereka mencapai 9.000 personel.

Gambar yang didapat AFP memperlihatkan puluhan orang berolahraga, dengan kendaraan lapis baja terparkir di Panjshir.

Front Perlawanan Nasional (NRF) menyatakan, tujuan utama mereka adalah menghindari pertumpahan darah, dan membentuk pemerintahan baru.

Baca juga: Pasukan Elite Afghanistan Berjanji Bakal Tumpas Habis Taliban

Namun Nazary menyatakan, mereka juga siap dengan perang jangka panjang. Jika Taliban tak kooperatif, maka mereka bakal menghadapi perlawanan seluruh Afghanistan.

"Syarat kesepakatan damai adalah desentralisasi -- sebuah sistem yang menjamin keadilan sosial, kesetaran, hak, dan kebebasan untuk semua," papar Nazary.

Dia menerangkan pembicaraan antara pemimpin di utara dengan otoritas Pakistan sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya.

Meski pemberontak menguasai mayoritas Afghanistan, milisi di sejumlah distrik sudah mulai memulai konflik, dan membentuk persekutuan dengan NRF.

Nazary mengatakan Massoud tidak memberikan perintah untuk bersekutu, melainkan milisi tersebut yang mendekatkan diri.

"Taliban kewalahan. Mereka tidak bisa di semua tempat dalam waktu bersamaan. Sumber daya mereka terbatas, mereka juga tak dapat dukungan mayoritas," paparnya.

Baca juga: Putra Tokoh Anti-Taliban Serukan Perlawanan, Minta AS Pasok Senjata

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com