Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Politik, PM Baru Malaysia Undang Tokoh Opoisisi Gabung Komite Khusus

Kompas.com - 22/08/2021, 19:19 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Perdana Menteri Malaysia yang baru, Ismail Sabri Yaakob, mengatakan bakal mengundang para pemimpin oposisi bergabung dengan komite khusus pemerintah untuk mengatasi krisis Covid-19.

Rencana tersebut disampaikan Ismail Sabri pada Minggu (22/8/2021) ketika berusaha untuk menstabilkan politik Malaysia yang dilanda kekacauan sebagaimana dilansir Reuters.

Ismail Sabri dilantik menjadi Perdana Menteri Malaysia pada Sabtu (21/8/2021) meski mengamankan suara mayoritas yang tipis di parlemen.

Baca juga: Ismail Sabri Yaakob Resmi Jadi PM Malaysia, Ini Tantangan yang Menantinya

Dia menjadi pemimpin pemerintahan “Negeri Jiran” saat negara tersebut memerangi gelombang Covid-19 terburuk dan kemarahan publik akibat salah urus pemerintahan sebelumnya.

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia tersebut sah menjadi pengganti Muhyiddin Yassin yang mundur pada 16 Agustus.

Dengan diangkatnya Ismail Sabri, maka partai UMNO naik lagi ke tampuk kekuasaan Malaysia.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, pria berusia 61 tahun itu mengatakan bakal mengundang para pemimpin oposisi ke Dewan Pemulihan Nasional dan Komite Khusus Covid-19.

Baca juga: Raja Malaysia Lantik Ismail Sabri Yaakob sebagai Perdana Menteri

"Saya memahami bahwa gejolak politik yang melanda negara ini telah meresahkan masyarakat," ujar Ismail Sabri.

"Oleh karena itu, stabilitas politik harus segera dicapai melalui kebersamaan, termasuk kerja sama lintas partai," sambungnya.

Dia juga akan meningkatkan strategi Covid-19 yang telah dicanangkan pemerintah sebelumnya serta membeli 6 juta dosis vaksin virus corona tambahan pada awal September.

Baca juga: Ismail Sabri Yaakob PM Baru Malaysia, Ini Kontroversi di Balik Sosok Low Profile-nya

Kasus dan kematian akibat Covid-19 per kapita di Malaysia adalah salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

Selain itu, pandemi juga membuat pereknomian negara babak belur. Bahkan bank sentral memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Ismail Sabri juga berjanji akan fokus meningkatkan daya beli konsumen sekaligus membangkitkan sektor swasta untuk mennggenjot perekonomian.

Baca juga: Anwar Ibrahim Minta Kelompoknya Terima Ismail Sabri Yaakob sebagai PM Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com