GWADAR, KOMPAS.com – Bom bunuh diri meledak di dekat konvoi tenaga kerja China di Gwadar, provinsi Balochistan, Pakistan, Jumat (20/8/2021).
Akibat serangan bom bunuh diri tersebut, tiga orang tewas. Salah satu di antara orang yang terwas tersebut merupakan terduga pengebom.
Pemboman itu merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap pekerja China di Pakistan sebagaimana dilansir Yeni Safak.
Baca juga: Imigran Pakistan Jadi Pelaku Masturbasi Publik Berantai di Australia, Istrinya Tetap Mau Mendampingi
Gwadar merupakan kota strategi dan menjadi rute utama proyek Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) yang bernilai miliaran dollar AS.
Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan, serangan itu menargetkan tiga kendaraan China.
Mulanya, seorang anak laki-laki keluar dari permukiman terdekat dan berusaha mendekati konvoi tersebut. Namun seorang personel keamanan yang menyamar menghentikannya.
Tiba-tiba, anak laki-laki tersebut meledakkan bahan peledak di tubuhnya dengan jarak sekitar 15 meter dari konvoi.
Baca juga: China Sebut Bus yang Meledak dan Tewaskan 9 Warganya di Pakistan Dibom
Menurut Kementerian Dalam Negeri Pakistan, dua anak yang bermain di dekatnya tewas dalam ledakan itu, sementara seorang warga negara China menderita luka ringan.
Pejabat provinsi Balochistan Mir Zia Langov mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dua anak lainnya terluka parah akibat serangan itu.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sebelumnya, sejumlah kelompok separatis di Balochistan, termasuk Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), terlibat dalam sejumlah serangan terhadap para tenaga kerja China.
Baca juga: Bus Jatuh ke Jurang di Pakistan, 13 Orang Tewas
Bulan lalu, sebanyak sembilan insinyur China tewas akibat dugaan serangan bunuh diri di dalam bus di provinsi Khyber Pakhtunkwa.
Pakistan menuduh badan intelijen India dan Afghanistan berada di balik serangan terhadap para insinyur tersebut yang bekerja pada proyek bendungan terkait CPEC.
Kedua negara membantah tuduhan itu.
Pada April, ledakan bom di sebuah hotel mewah di ibu kota provinsi Balochistan, Quetta, menewaskan sedikitnya lima orang.
Baca juga: 70 Tentara Paramiliter Pakistan Tidak Digaji karena Tolak Vaksin Covid-19