Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Twit Senator AS Ini, China Ancam Perangi Taiwan

Kompas.com - 18/08/2021, 16:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

BEIJING, KOMPAS.com - China ancam melancarkan perang terhadap Taiwan, buntut kicauan seorang senator AS dari Partai Republik.

Senator John Cornyn yang berasal dari daerah pemilihan Texas berkicau mengenai keberadaan pasukan AS di sejumlah negara.

Dia mencontohkan di Korea Selatan, Washington menempatkan 28.000 tentara, kemudian di Jerman 35.486 prajurit.

Baca juga: Taiwan Tidak Akan Runtuh Seperti Afghanistan jika Diserang, Klaim PM Su Tseng

"Jepang 50.000, Taiwan 30.000, Afrika 7.000. Afghanistan (1-2 bulan lalu) 2.500," kata Cornyn di Twitternya.

Padahal sebagaimana diberitakan The Sun Selasa (17/8/2021), tidak ada pasukan AS di Taiwan sejak 1979 silam.

Sontak saja kicauan Cornyn itu memantik reaksi keras Hu Xijin, pemimpin redaksi media milik pemerintah China Global Times.

Dalam tanggapannya di Twitter, Hu meminta "Negeri Uncle Sam" dan Taipei memberikan penjelasan atas klaim Cornyn.

"Jika benar terdapat 30.000 tentara, kurang atau lebih, maka China bakal melancarkan perang untuk mengusir mereka," koarnya.

Dalam dua tahun terakhir, Taipei mengeluhkan "Negeri Panda" yang kerap menggelar latihan militer, bagian dari tekanan agar sistem "satu China" diakui.

Baca juga: Netizen China Klaim Kalahkan AS di Olimpiade, Akui Medali Taiwan dan Hong Kong sebagai Miliknya

Tensi panas

Pada pekan ini, Global Times kembali menampilkan ulasan Taiwan seharusnya gemetar karena AS takkan melindungi mereka.

Media itu merujuk kepada keputusan Washington yang memulangkan pasukan mereka dari Afghanistan, yang berdampak pada berkuasanya Taliban.

Relasi dua pulau ini memanas sejak naiknya Presiden Tsai Ing-wen pada 2016, yang tidak mengakui konsep "satu China".

Berdasarkan konsep tersebut, Taiwan dilihat sebagai provinsi yang membangkang dan harus disatukan lagi, kalau perlu dengan paksa.

Meski tidak mengakui kedaulatan Taiwan, AS mempertahankan hubungan dengan rutin menyetujui penjualan senjata.

Terbaru, Komando Teater Timur menyatakan kapal perang dan jet tempur dikerahkan untuk melakukan latihan gabungan.

Baca juga: China Marah Lithuania karena Akui Taiwan sebagai Negara

Supremasi udara

Sumber pejabat keamanan senior mengatakan, angkatan udara "Negeri Panda" berusaha memastikan supremasi udara mereka.

"Untuk mengamankan supremasinya, mereka juga menghelat operasi intervensi dan pengintaian elektronik," papar sumber itu.

Taipei meyakini China berusaha mengumpulkan sinyal elektronik dari AS dan Jepang, bertujuan mengacaukannya jika perang terjadi.

Pulau dengan pemerintahan mandiri itu menanggapi dengan mengerahkan angkatan udaranya, dan mengusir pesawat lawan.

Total 11 burung besi "Negeri Panda" memasuki wilayah pertahanan udara Taiwan, termasuk dua pesawat pengebom H-6K sebelum diusir.

Baca juga: AS Berpotensi Jual Senjata Lagi ke Taiwan, Nilainya Capai Rp 10 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com