Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Mirip, Inilah Perbedaan Bendera Merah Putih Indonesia dan Monaco

Kompas.com - 17/08/2021, 14:40 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Merah dan putih. Dua warna istimewa yang jadi bendera Indonesia.

Bendera Merah Putih pun identik dengan Indonesia. Berkibar di mana-mana. Menjadi simbol identitas sekaligus kebanggaan.

Tapi ternyata, merah putih tak hanya dipakai jadi warna bendera Indonesia saja. Sejumlah negara juga memakainya.

Yang bisa dibilang paling mirip adalah bendera Monaco. Merah di atas, putih di bawah. Sekilas terlihat sama dengan bendera Indonesia.

Baca juga: Video Viral Pembentangan Bendera Merah Putih Sepanjang 700 Meter di Bukit Tungkuwiri dengan Indahnya Pemandangan Danau Sentani

Namun, tentu saja kedua bendera negara ini punya perbedaan mendasar.

Indonesia pertama kali mengibarkan bendera Merah Putih pada 17 Agustus 1945, setelah Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan.

Sedangkan Monaco, dilansir Britannica, pertama kali mematenkan benderanya pada tanggal 4 April 1881, di masa pemerintahan Pangeran Charles III.

Baca juga: Detik-detik Ridho Kerek Bendera Merah Putih di Istana Negara, Kepsek: Kami Satu Ruangan Tegang

Dari segi ukuran, bendera Monaco dan Indonesia juga berbeda.

Secara dimensi, Bendera Merah Putih Indonesia terlihat lebih panjang dan ramping.

Sementara Monaco yang cenderung lebih condong ke bentuk persegi.

Bendera Indonesia memiliki pebandingan 2:3, sedangkan bendera Monaco 4:5.

Baca juga: Ketika Pengendara Berhenti Sejenak di Tengah Jalan, Beri Hormat Saat Merah Putih Dikibarkan

Bendera Indonesia punya makna khusus yang menggambarkan perjuangan. Merah artinya adalah berani, putih melambangkan kesucian.

Sedangkan pada bendera Monaco, warna merah identik dengan House of Grimaldi, dinasti yang berperan atas berdirinya Monaco.

Sedangkan warna putih, melambangkan nilai positif seorang manusia sebagai simbol kemurnian, khususnya dalam kehidupan spiritual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com