Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

POPULER GLOBAL: Uang Kripto Rp 8,8 Triliun Hilang | Ledakan Nuklir Terbesar Perang Dingin

Kompas.com - 14/08/2021, 05:48 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Misteri hilangnya uang kripto 613 juta dollar AS (Rp 8,8 triliun) mendominasi daftar artikel populer global pada Jumat (13/8/2021) hingga Sabtu pagi (14/8/2021).

Pencurinya, yang dinamai Mr White Hat, tiba-tiba mengabari bakal mengembalikan penuh uang curiannya itu secara bertahap.

Hacker tersebut pun ditawari imbalan besar jika memenuhi niat baiknya, dan karena telah mengungkap celah di sistem.

Baca juga: Kisah Raja Don Pedro, Punya Istri Mayat yang Wajib Diperlakukan Bak Ratu

Berita-berita tentang kehebohan pencurian uang kripto ini dapat Anda baca dalam rangkuman artikel populer global berikut.

1. Misteri Hilangnya Rp 8,8 Triliun Uang Kripto, Dikembalikan Hacker dengan Pesan Aneh

Para investor mata uang kripto dikejutkan dengan kabar hilangnya uang digital senilai 613 juta dollar AS (Rp 8,8 triliun), tetapi secara bertahap dikembalikan oleh pencurinya.

Apakah si pencuri ini sengaja melakukannya untuk mengungkap kelemahan sistem, atau mengembalikan karena takut ditangkap? Semua masih misteri.

Peretas menyerang Poly Network, perusahaan yang menangani transfer mata uang kripto, pada Selasa (10/8/2021) dalam salah satu pencurian uang digital terbesar sepanjang sejarah.

Kasus besar pencurian uang kripto ini dapat Anda baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Bagaimana Taliban Bisa Merebut Wilayah-wilayah Afghanistan Begitu Cepat?

2. Kisah Misteri: Insiden Vela, Misteri Ledakan Nuklir Terbesar Masa Perang Dingin

Dampak mengerikan dari ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki mendorong dunia menuju titik akhir konfrontasi langsung dalam Perang Dunia II.

Namun alih-alih “berdamai”, dunia selanjutnya masih terperangkap dalam Perang Dingin yang menakutkan.

Dengan Uni Soviet dan Amerika Serikat (AS) sama-sama diketahui mengembangkan misil, negara-negara lain pun berebut memulai program senjata nuklirnya masing-masing.

Cerita tentang insiden Vela dapat Anda baca selengkapnya di sini.

Baca juga: RI Minta Maaf atas Dugaan Kekerasan Diplomat, Nigeria Tuntut Sanksi

3. Mr White Hat Dapat Rp 7,1 Miliar jika Kembalikan Rp 8,8 Triliun Kripto yang Dicuri

Mr White Hat, peretas yang mencuri uang kripto sebesar Rp 8,8 triliun, disebut mendapat Rp 7,1 miliar untuk mengembalikan barang curiannya.

Kabar dikembalikannya kripto itu dibenarkan Poly Network, platform yang ditarget si peretas, dalam pernyataan pada Kamis (12/8/2021).

Di Twitter, Poly Network menyatakan bahwa hacker yang meretas jaringan mereka merupakan golongan white hat (topi putih).

Berita selengkapnya dapat Anda baca di sini.

Baca juga: Lawan Taliban, Jenderal Muda Afghanistan Ini Raih Simpati Rakyat

4. Mr White Hat, Pencuri Kripto Rp 8,8 Triliun, Kembalikan Semua Curiannya

Sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam mentransfer mata uang kripto pada Kamis (12/8/2021) mengatakan, peretas yang mereka sebut "Mr White Hat" mengembalikan seluruh uang digital curiannya berjumlah 613 juta dollar AS (Rp 8,8 triliun), yang merupakan rekor pencurian kripto terbesar.

Sebelumnya, Poly Network yang menjadi korban pencurian mengabarkan, hampir separuh dari aset digital yang dicuri awal minggu ini telah dikembalikan.

"Seiring komunikasi kami dengan Mr White Hat berlangsung, aset pengguna yang tersisa di Ethereum secara bertahap ditransfer," kata Poly Network dalam twit.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Bosan, Pria Ini Masukkan Alat Kelamin ke Gembok yang Tak Ada Kuncinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com