WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Para pejabat Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/8/2021) mengatakan, akan meninjau dokumen rahasia terkait serangan teror 11 September 2001, dan melihat mana yang bisa dipublikasikan.
Pengungkapan dokumen rahasia ini dilakukan atas permintaan berulang dari sejumlah kerabat korban.
Dalam surat kepada pengacara AS di New York, FBI mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk meninjau hak istimewa untuk tidak mengungkapkan dokumen sensitif tertentu, dan akan mengidentifikasi informasi tambahan yang sesuai untuk diungkapkan.
Baca juga: 19 Tahun Tragedi 11 September 9/11, Apa Al-Qaeda Masih Jadi Ancaman?
Para agen FBI akan mengungkapkan informasi tersebut secara bergilir secepat mungkin, demikian bunyi surat itu yang dikutip AFP.
Komitmen FBI adalah bagian dari pertempuran hukum yang dilakukan oleh kerabat korban tragedi 9/11, melawan Arab Saudi dan negara-negara lain yang mereka yakini sebagai kaki tangannya.
Selama perselisihan hukum, badan-badan negara AS selalu meminta kerahasiaan negara agar tidak menerbitkan beberapa dokumen.
Namun, Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menyambut baik pengajuan pengadilan.
"Pemerintahan saya berkomitmen untuk memastikan tingkat transparansi maksimum di bawah undang-undang, dan untuk mengikuti panduan ketat... tentang permintaan hak istimewa rahasia negara," katanya.
Amerika Serikat sedang bersiap memperingati 20 tahun serangan 9/11 terhadap World Trade Center, Pentagon, dan pesawat yang jatuh di Pennsylvania, dengan upacara khidmat yang direncanakan di New York dengan kehadiran Biden.
Beberapa kerabat korban, penyintas serangan, dan anggota tim penyelamat menerbitkan surat pekan lalu yang berbunyi, Biden tidak akan diterima pada peringatan itu sampai dia memenuhi komitmennya.
Baca juga: Keluarga Korban Tragedi 9/11 Tak Ingin Biden Datang, Kecuali...
Surat tersebut menyerukan pelepasan semua dokumen dan informasi yang diperoleh pemerintah dalam penyelidikannya, yang mereka katakan menghubungkan Arab Saudi dengan serangan itu.
Sekitar 1.700 orang telah menandatangani surat tersebut, menurut media AS.
Akan tetapi, pengumuman rencana pengungkapan dokumen rahasia ini disambut dengan skeptis oleh para kerabat korban.
"Sayangnya... kami sudah mendengar banyak janji kosong sebelumnya," kata Brett Eagleson, putra seorang korban 9/11.
Baca juga: Fotonya Viral Menyelamatkan Diri Sambil Bawa Map Saat 9/11, Pria Ini Tewas karena Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.